Mangupura (Antara Bali) - Bupati Badung, Bali, I Nyoman Giri Prasta menekankan pentingnya rasa gotong-royong sesama umat beragama dalam melaksanakan kegiatan ritual yang dipersembahan secara tulus iklas (yadnya) kepada Tuhan.

"Dengan gotong-royong dan menumbukan rasa persaudaraan akan terciptanya suasana harmoni dalam melaksanakan kegiatan ritual itu," ujar Bupati Giri Prasta saat mengadiri acara ritual "Atma Wedana" di Banjar Basangkasa, Desa Kerobokan, Badung, Kamis.

Dengan memperkuat rasa kebersamaan, semua hal-hal yang berat akan dapat dikerjakan dengan mudah dengan semangat gotong-royong itu. Dalam mendukung kegiatan ritual itu, Pemkab Badung juga membantu pendanaan dengan memberikan hibah Rp930 juta.

Upaya ini untuk membantu meringankan beban masyarakat dalam mengeluarkan biaya untuk kegiatan ritual itu. "Pemerintah Kabupaten Badung siap mendukung kegiatan ritual masyarakat Badung dan semoga ritual ini berjalan dengan baik dan lancar seperti yang diharapkan," ujarnya.

Giri Prasta juga menyampaikan, pemerintah akan selalu membantu krama Badung dalam menjalankan upacara adat dan kegiatan agama untuk pembangunan di Kabupaten Badung.

"Dalam kegiatan adat sangat banyak hal yang perlu diperhatikan di antaranya pembangunan Pura Khayangan Tiga, Wantilan, Paibon dan yang lainnya," ujarnya.

Sementara itu, Manggala Karya, I Nyoman Wirta mengatakan, pelaksanaan ritual ini sepenuhnya digarap seluruh umat Hindu di Banjar Basangkasa, Desa Adat Kerobokan, dengan jumlah 320 kepala keluarga.

"Kegiatan ritual atma wedana ini merupakan karya upacara yang ke sembilan kalinya. Sementara kegiatan di bale peyadnyan ini, sudah dilaksanakan untuk yang ke empat kalinya.

Dalam acara itu, Giri Prasta didampingi Kadis Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga I Ketut Widia Astika, Kabag Humas Putu Thomas Yuniartha, prajuru adat Banjar Basangkasa serta masyarakat setempat. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Made Surya

Editor : I Made Surya


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017