Gianyar (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten Gianyar, Bali, menggelar kegiaran ritual "Nganyarin" di Pura Pusering Jagat Pejeng, Tampaksiring, serangkaian dengan karya "pedudusan" di tempat suci tersebut, Selasa.

Kegiatan ritual skala besar itu dipimpin (puput) Ida Pedanda Wayahan Bun dari Gria Sanur, Pejeng yang dihadiri ribuan masyarakat setempat maupun pegawai negeri sipil di lingkungan Pemkab Gianyar.

Puncak karya tersebut berlangsung Senin (7/8) yang dipimpin Ida Pedanda Gede Singapadu dengan melibatkan masyarakat Desa Pekraman Banjar Pande dan Banjar Puseh Desa Pakraman Jero Kuta, Pejeng.

Menurut Bendesa Pakraman Jero Kuta Tjokorda Gde Pemayun, kegiatan ritual berskala besar itu rangkaiannya dilaksanakan sejak 27 Juli 2017 dan puncaknya pada Purnama Soma Dukut (7/8).

"Persiapan karya suci dilakukan sejak enam bulan lalu, sesuai hasil pertemuan (paruman) warga penyungsung pura, ujar Tjok Gde Pemayun yang juga tokoh Desa Pakraman Pejeng.

Pemayun yang juga anggota DPRD Gianyar itu, menambahkan kegiatan ritual "panganyaran" berlangsung selama tiga hari ke depan.

Kegiatan ritual tersebut bertujuan memohon agar alam semesta beserta isinya dikaruniai keselamatan lahir dan bathin.

Demikian pula seluruh masyarakat dituntun ke arah yang benar, mampu meningkatkan semangat persaudaraan (menyama beraya) tidak bertentangan dengan ajaran dharma (kebaikan).

Desa Pakraman Jero Kuta terdiri atas empat banjar, yakni Banjar Intaran, Puseh, Pande, dan Guliang yang keseluruhannya berjumlah 1.118 kepala keluarga (KK).

Wakil Bupati Gianyar Made Mahayastra yang ikut menghadiri kegiatan ritual "panganyaran" tersebut, menyatakan salut dan bangga terhadap semangat warganya dalam kegiatan ritual skala besar tersebut.

"Hal itu berkat semangat dan gotong royong warga secara tulus ikhlas sehingga pekerjaan berat dengan biaya besar dapat dilaksanakan dengan baik," ujarnya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017