Tabanan (Antara Bali) - Duta seni Kabupaten Tabanan, Bali menyuguhkan tari Bungan Sandat Serasi, tarian maskot daerah "gudang beras" di Pulau Dewata pada Pentas malam Pesona Budaya Daerah Bali 2017 di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta.
"Bungan Sandat merupakan sarana dalam kehidupan masyarakat Bali sebagai simbol kelembutan dan keindahan yang mampu memukau penonton yang menyaksikan pagelaran tersebut," kata Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti dalam siaran Pers yang diterima Antara, Senin.
Pagelaran yang menampilkan Paket Khusus Seni dan Budaya Kabupaten Tabanan dalam Pagelaran Pentas Malam Pesona Budaya Daerah Bali 2017 berlangsung Sabtu (22/7) malam.
Selain itu juga disuguhkan pragmentari "Wiroda Tan Mapahala Ayu" yang menceritakan seorang petani I Kecut yang selalu disuruh kerja oleh orang tuanya sehingga dia bekerja dengan rasa kecewa. Sehingga kemarahan menguasai dirinya.
Pagelaran Pragmentari tersebut diiringi oleh Seka Penabuh Sanggar Seni Bumi Sari Nadi, Banjar Tegeh, Angseri, Baturiti, Tabanan.
Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti mengatakan, pihaknya melakukan perisiapan secara matang dengan harapan mampu mengangkat derajat seniman di daerah itu.
Mereka dengan semangat melakukan latihan selama dua bulan sehingga penampilannya luar biasa.
Bupati Ni Putu Eka Wiryastuti mengharapkan agar kegiatan seni yang ditampilkan dalam kegiatan tingkat nasional itu mampu mempromosikan dan lebih mengenal kesenian Tabanan.
Melalui kegiatan seni dan budaya diharapkan dapat memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa bangsa, ujar Bupati Ni Putu Eka Wiryastuti. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Bungan Sandat merupakan sarana dalam kehidupan masyarakat Bali sebagai simbol kelembutan dan keindahan yang mampu memukau penonton yang menyaksikan pagelaran tersebut," kata Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti dalam siaran Pers yang diterima Antara, Senin.
Pagelaran yang menampilkan Paket Khusus Seni dan Budaya Kabupaten Tabanan dalam Pagelaran Pentas Malam Pesona Budaya Daerah Bali 2017 berlangsung Sabtu (22/7) malam.
Selain itu juga disuguhkan pragmentari "Wiroda Tan Mapahala Ayu" yang menceritakan seorang petani I Kecut yang selalu disuruh kerja oleh orang tuanya sehingga dia bekerja dengan rasa kecewa. Sehingga kemarahan menguasai dirinya.
Pagelaran Pragmentari tersebut diiringi oleh Seka Penabuh Sanggar Seni Bumi Sari Nadi, Banjar Tegeh, Angseri, Baturiti, Tabanan.
Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti mengatakan, pihaknya melakukan perisiapan secara matang dengan harapan mampu mengangkat derajat seniman di daerah itu.
Mereka dengan semangat melakukan latihan selama dua bulan sehingga penampilannya luar biasa.
Bupati Ni Putu Eka Wiryastuti mengharapkan agar kegiatan seni yang ditampilkan dalam kegiatan tingkat nasional itu mampu mempromosikan dan lebih mengenal kesenian Tabanan.
Melalui kegiatan seni dan budaya diharapkan dapat memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa bangsa, ujar Bupati Ni Putu Eka Wiryastuti. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017