Tabanan (Antara Bali) - Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali Cabang Tabanan membuka akses bagi masyarakat yang ingin mengajukan permohonan untuk mendapatkan kredit berbunga murah program pemerintah yakni kredit usaha rakyat (KUR).
"Bantuan modal tersebut untuk UKM yang ingin mengajukan KUR, baik untuk KUR mikro maupun KUR ritel," kata Kepala BPD Bali Cabang Tabanan, IB Ary Wijaya Guntur, Kamis.
Ia menjelaskan, kredit berbunga ringan sembilan persen per tahun hingga Juni 2017 telah disalurkan sebesar 40,16 persen dari total alokasi sebesar Rp 1,850 miliar untuk KUR mikro.
Sementara KUR untuk ritel pada periode yang sama terselur 32,16 persen dari total alokasi Rp 42,8 miliar.
"Memasuki semester pertama 2017 memang penyaluran KUR belum 50 persen, namun optimis kredit bersuku bunga murah tersebut akan mampu terserap sesuai target pada Desember nanti," ujar IB Ary Wijaya Guntur.
Pihaknya terus menggenjot penyaluran KUR tersebut melalui informasi dan sosialisasi kemasyarakat terkait program KUR. Dana KUR di Bank BPD Bali masih tersedia.
"Selama ini penyaluran KUR ke masyarakat tidak menemui kendala, Hal itu tercermin dari pengembalian dana KUR tahun sbelumnya yang juga masih lancar. Selain itu, saat ini sudah banyak bank yang ikut menyalurkan KUR. Artinya, memang secara teknis tidak ada hambatan," ujar IB Ary Wijaya Guntur.
Sementara Ketut Sukarya, seorang pelaku UKM menambahkan KUR memang cukup berperan penting dalam membantu penguatan modal usaha, sehingga pengembangan usaha bisa dilakukan dengan baik.
Dengan kondisi ekonomi yang lesu, ditambah daya beli konsumen yang rendah, bercermin dari itu nampaknya belum berpikiran untuk mengajukan pinjaman KUR.
"Melihat suku bunga sembilan persen dari program KUR masih cukup tinggi. Mudah-mudahan pemerintah bisa lebih menekan lagi suku bunga KUR, sehingga benar-benar meringankan usaha kecil, ujar Ketut Sukarya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Bantuan modal tersebut untuk UKM yang ingin mengajukan KUR, baik untuk KUR mikro maupun KUR ritel," kata Kepala BPD Bali Cabang Tabanan, IB Ary Wijaya Guntur, Kamis.
Ia menjelaskan, kredit berbunga ringan sembilan persen per tahun hingga Juni 2017 telah disalurkan sebesar 40,16 persen dari total alokasi sebesar Rp 1,850 miliar untuk KUR mikro.
Sementara KUR untuk ritel pada periode yang sama terselur 32,16 persen dari total alokasi Rp 42,8 miliar.
"Memasuki semester pertama 2017 memang penyaluran KUR belum 50 persen, namun optimis kredit bersuku bunga murah tersebut akan mampu terserap sesuai target pada Desember nanti," ujar IB Ary Wijaya Guntur.
Pihaknya terus menggenjot penyaluran KUR tersebut melalui informasi dan sosialisasi kemasyarakat terkait program KUR. Dana KUR di Bank BPD Bali masih tersedia.
"Selama ini penyaluran KUR ke masyarakat tidak menemui kendala, Hal itu tercermin dari pengembalian dana KUR tahun sbelumnya yang juga masih lancar. Selain itu, saat ini sudah banyak bank yang ikut menyalurkan KUR. Artinya, memang secara teknis tidak ada hambatan," ujar IB Ary Wijaya Guntur.
Sementara Ketut Sukarya, seorang pelaku UKM menambahkan KUR memang cukup berperan penting dalam membantu penguatan modal usaha, sehingga pengembangan usaha bisa dilakukan dengan baik.
Dengan kondisi ekonomi yang lesu, ditambah daya beli konsumen yang rendah, bercermin dari itu nampaknya belum berpikiran untuk mengajukan pinjaman KUR.
"Melihat suku bunga sembilan persen dari program KUR masih cukup tinggi. Mudah-mudahan pemerintah bisa lebih menekan lagi suku bunga KUR, sehingga benar-benar meringankan usaha kecil, ujar Ketut Sukarya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017