Gianyar (Antara Bali) - Menyongsong pencalonan kepala daerah November 2012, Partai Golkar Kabupaten Gianyar, Bali, siap berkoalisi dengan partai manapun, termasuk PDIP, jika ke depan situasi dan kondisinya memungkinkan.

"Kita tak terlalu tendensius menanggapi wacana yang ada, namun yang pasti jika situasi dan kondisinya memungkinkan, kami siap berkoalisi dengan partai manapun, termasuk partai besar itu," kata Ketua DPD Partai Golkar Gianyar Dauh Wijana melalui telepon selulernya di Gianyar, Senin.

Seperti diketahui, Bupati Gianyar Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, yang biasa disapa Cok Ace, yang berasal dari Golkar, belakangan intensif berhubungan dengan jajaran pimpinan PDIP, termasuk dengan ketua umumnya, Megawati Soekarnoputri.

Namun sebelum itu terjadi, kata mantan anggota DPRD Provinsi Bali tersebut, ada mekanisme yang harus dilalui hingga bisa dicapai kesepakatan koalisi.

Partai Golkar, katanya, di antaranya menerapkan sistem survei dalam pengambilan keputusan, apalagi yang terkait dengan pencalonan kepala daerah.

Sebelum calon diusung, menurut Dauh Wijana, pihaknya akan mensurvei figur yang memiliki popularitas atau elektabilitas.

"Jika nanti berdasarkan survei memenuhi syarat, dan memungkinkan untuk koalisi, kan tak masalah. Golkar partai terbuka, bisa berkoalisi dengan PDIP atau yang lainnya," ujarnya.

Ditambahkan bahwa Partai Golkar saat ini memenuhi syarat untuk mengusung calon bupati, namun tetap membuka kesempatan untuk berkoalisi.

Sementara tokoh Partai Golkar Kabupaten Gianyar I Putu Kesuma Negara, membantah pihaknya merelakan Bupati Cok Ace untuk diusung PDIP pada perebutan jabatan bupati periode kedua mendatang.

"Saya ingin meluruskan, bahwa Golkar tidak berbicara merelakan Cok Ace (Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati) untuk diusung PDIP pada pemilihan kepala daerah 2012," kata Kesuma Negara yang berbicara per telepon dan tengah dalam perjalanan dinas di Jakarta.

Ketua Fraksi Golkar DPRD Gianyar itu memebenarkan dirinya telah berbicara dengan dua orang wartawan, namun awalnya hanya membahas masalah dana reses.

Dia mengakui pembicaraan kemudian berkembang terkait sejumlah hal. "Tetapi seingat saya, masalah merelakan Cok Ace jika ingin diusung PDIP itu tak sepenuhnya demikian. Yang jelas saya tidak mengakui berbicara seperti itu," ucapnya.

Tokoh yang tetap dengan gayanya yang khas, berbicara sambil bercanda itu, berharap tidak ada pihak yang salah paham, sehingga Partai Golkar tetap kondusif dan dapat kembali memenangkan pemilihan bupati mendatang.

Terkait hal itu, Ketua DPD Golkar Gianyar Dauh Wijana mengatakan, soal rela atau tidak rela, merapat ke partai lain atau tidak ada wacana soal itu, merupakan hal biasa dalam politik.

"Wacana merelakan, merapat dan dikembangkan atau tidak, sudah menjadi hal biasa dalam kehidupan berpolitik. Tidak ada yang harus dianggap mengejutkan," kata politisi asal Tegallalanag itu.

Dia kemudian memberikan contoh pengalaman perjalanan Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati hingga berhasil menduduki jabatan Bupati Gianyar periode 2007-2012.

Pada 2003, katanya, Cok Ace yang berasal dari keluarga Puri Ubud, sempat merapat ke PDIP, namun usahanya gagal karena saat itu yang mendapatkan rekomendasi dari DPP PDIP adalah Agung Bharata.

Kemudian setelah gagal menjadi calon Bupati Gianyar, pada periode berikutnya Cok Ace yang saat itu sudah menjadi Ketua PHRI Bali, ikut dalam pencalonan di Partai Golkar. "Hasilnya, Cok Ace melenggang menjadi Bupati Gianyar," tuturnya.

Berdasarkan perjalanan politik tersebut, kata Dauh, pihaknya menyatakan apapun wacana yang muncul menyangkut politik, termasuk Cok Ace kini dikabarkan merapat ke PDIP, merupakan hal biasa.

"Kalau toh ada wacana merelakan Cok Ace ke PDIP, itu hal biasa saja. Tidak usah ditanggapi terlalu serius," ucapnya dengan bijak.(*)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011