Denpasar (Antara Bali) - Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Ayu Pastika menerima piagam penghargaan dari Badan Narkotika Nasional provinsi setempat karena dinilai berpartisipasi aktif dalam upaya pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN).
"Saya mengapresiasi BNN Provinsi Bali atas penghargaan yang diberikan kepada kami dalam upaya pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba khususnya di Provinsi Bali," kata Ayu Pastika di sela-sela menerima penghargaan itu dalam acara Peringatan Anti Narkotika Internasional, di Denpasar, Kamis.
Menurut istri orang nomor satu di Pemprov Bali itu, narkoba menjadi musuh bersama yang saat ini sudah berada pada tingkat memprihatinkan karena telah menyasar berbagai kalangan dalam peredarannya.
Oleh karena itu, ia pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk makin memahami pentingnya upaya P4GN.
Dia mengemukakan, akibat penyalahgunaan narkoba menyebabkan setiap hari hampir 40 sampai 50 orang generasi muda mati sia-sia.
"Untuk itu, P4GN adalah upaya yang tepat dan efektif serta efisien dalam mencegah, melindungi dan menyelamatkan warga negara dari ancaman bahaya penyalahgunaan narkoba," ucap Ayu Pastika.
Oleh karena itu, diperlukan kepedulian dan kesadaran dari seluruh komponen masyarakat dalam pemberantasan narkoba.
"Narkoba juga secara nyata dapat memicu kejahatan lainnya, seperti pencurian, pemerkosaan, dan pembunuhan, sehingga kita harus bekerja keras dalam pemberantasan penyebaran narkoba ini," kata Ayu Pastika.
Dalam kesempatan itu, BNN Provinsi Bali juga menyerahkan penghargaan kepada Bendesa Adat Desa Kutuh, Kepala Desa Dangin Puri Kangin Denpasar, Pembina KSPAN SMAN 1 Sukawati Gianyar, Pembina Ashram Kertha Phala, serta Ketua KSPAN SMAN 1 Kuta Utara, Kabupaten Badung.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Saya mengapresiasi BNN Provinsi Bali atas penghargaan yang diberikan kepada kami dalam upaya pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba khususnya di Provinsi Bali," kata Ayu Pastika di sela-sela menerima penghargaan itu dalam acara Peringatan Anti Narkotika Internasional, di Denpasar, Kamis.
Menurut istri orang nomor satu di Pemprov Bali itu, narkoba menjadi musuh bersama yang saat ini sudah berada pada tingkat memprihatinkan karena telah menyasar berbagai kalangan dalam peredarannya.
Oleh karena itu, ia pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk makin memahami pentingnya upaya P4GN.
Dia mengemukakan, akibat penyalahgunaan narkoba menyebabkan setiap hari hampir 40 sampai 50 orang generasi muda mati sia-sia.
"Untuk itu, P4GN adalah upaya yang tepat dan efektif serta efisien dalam mencegah, melindungi dan menyelamatkan warga negara dari ancaman bahaya penyalahgunaan narkoba," ucap Ayu Pastika.
Oleh karena itu, diperlukan kepedulian dan kesadaran dari seluruh komponen masyarakat dalam pemberantasan narkoba.
"Narkoba juga secara nyata dapat memicu kejahatan lainnya, seperti pencurian, pemerkosaan, dan pembunuhan, sehingga kita harus bekerja keras dalam pemberantasan penyebaran narkoba ini," kata Ayu Pastika.
Dalam kesempatan itu, BNN Provinsi Bali juga menyerahkan penghargaan kepada Bendesa Adat Desa Kutuh, Kepala Desa Dangin Puri Kangin Denpasar, Pembina KSPAN SMAN 1 Sukawati Gianyar, Pembina Ashram Kertha Phala, serta Ketua KSPAN SMAN 1 Kuta Utara, Kabupaten Badung.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017