Nusa Dua (Antara Bali) - Otoritas Jasa Keuangan akan lebih memperkuat institusi keuangan di Indonesia untuk mewujudkan stabilitas sistem ekonomi dalam menghadapi dinamika perekonomian global yang berubah dengan cepat.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Kami fokus memperkuat institusi keuangan untuk menjamin stabilitas dan pada saat yang bersamaan kami harus lebih kreatif dan inovatif sesuai konteks Indonesia dan yang cocok dengan Indonesia," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad dalam seminar internasional "mengarahkan stabilitas keuangan dalam dinamika sistem ekonomi global" di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Kamis.
Dalam seminar internasional yang digelar bersama Bank Pembangunan Asia (ADB) itu OJK mengajak para pelaku, regulator dan praktisi ekonomi dan keuangan nasional dan mancanegara untuk mendiskusikan upaya dalam menghadapi tantangan mewujudkan stabilitas sistem keuangan.
Menurut Muliaman, mewujudkan stabilitas sistem keuangan sangat penting di tengah situasi perubahan ekonomi global saat ini yang berkembang cepat, lengkap dengan perubahan di dalamnya.
Mengingat dinamika perekonomian global saat ini masih dibayangi ketidakpastian di antaranya upaya proteksionisme perdagangan Amerika Serikat, tekanan harga komoditas serta meningkatnya tensi geopolitik di berbagai belahan dunia.
Tantangan lain yakni masifnya pemanfaatan teknologi di sektor keuangan yang pada akhirnya ikut mengubah pola transaksi masyarakat juga merupakan bagian dari dinamika ekonomi global.
Di sisi lain, pemanfaatan teknologi itu akan memberikan efisiensi dan memperluas cakupan layanan keuangan walaupun perlu diantisipasi agar tidak menimbulkan kerentanan.
Menyikapi dinamika tersebut, Muliaman mengatakan diperlukan kebijakan dan perangkat regulasi yang komprehensif serta perilaku pelaku industri keuangan yang lebih terukur dalam mengambil risiko agar sistem keuangan dan perekonomian tetap bertahan dalam menghadapi gejolak yang bisa saja muncul.
Dalam merealisasikannya, lanjut Muliaman, perlu pemahaman menyeluruh mengenai kondisi lingkungan yang terjadi, potensi risiko yang berkembang, serta kebutuhan industri keuangan yang disesuaikan dengan konteks Indonesia.
"Dalam konteks Indonesia, kami butuh banyak model pembiayaan bisnis khususnya yang mendorong pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu banyak inisiatif dalam hal untuk memperdalam pasar modal itu sangat penting," ucapnya.
Peningkatan industri pensiun, asuransi, sumber-sumber pembiayaan jangka panjang untuk pembangunan infrastruktur juga diperkuat dalam menjaga stabilitas sistem keuangan.
Selain memperkuat institusi keuangan dan upaya kreatif inovatif, dalam beberapa tahun mendatang OJK akan lebih fokus terhadap dua hal lain yakni mendorong pertumbuhan ekonomi dan berkontribusi lebih kepada masyarakat serta membuka akses keuangan kepada masyarakat untuk menghadapi dinamika ekonomi global itu.
Tidak ketinggalan OJK mendorong upaya peningkatkan literasi dan inklusi keuangan kepada masyarakat dalam menghadapi dinamika ekonomi global.(Dwa)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017