Mangupura (Antara Bali) - Bupati Badung, Bali, I Nyoman Giri Prasta, memberi apresiasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilakukan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Bina Usada Bali di Desa Belok Sidan, Kecamatan Petang.
"STIKES di Desa Belok Sidan ini merupakan bentuk implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, dimana para mahasiswa dapat menerapkan apa yang didapat di bangku pendidikan dengan terjun langsung melakukan pengaddian masyarakat di Desa Belok Sidan," ujarnya di Mangupura, Minggu.
Ia mengharapkan, para mahasiswa yang KKN di Desa Belok Sidan dapat membantu masyarakat terkait edukasi dan pelayanan kesehatan dan hal itu sejalan dengan komitmen Pemerintah Kabupaten Badung dalam peningkatan pelayanan kesehatan, karena kesehatan merupakan modal dasar dalam melaksanakan pembangunan.
Saat menghadiri pembukaan jalan sehat dan Bhakti Lingkungan Sekolah yang diadakan STIKES Bina Usada Bali itu, Giri Prasta juga memberikan bantuan dana Rp30 juta kepada panitia kampus setempat.
"Kabupaten Badung sudah menggerakkan kesehatan mulai dari tingkat banjar, dimana ada 545 banjar dengan pelayanan posyandu serta setiap kecamatan di Badung didukung dengan puskesmas pembantu dan puskesmas induk dengan jam operasional 24 jam," ujarnya.
Selain itu, keberadaan Puskesmas Induk ini akan menjadi filter bagi krama Badung yang sakit dan apabila tidak bisa ditangani, kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Mangusada.
"Ke depannya kami akan bekerja sama dengan BPPOM untuk mengecek makanan yang kedaluwarsa dan mengandung bahan pengawet pada masing-masing kecamatan," ujarnya.
Sementara itu, Ketua STIKES Bina Usada Bali dr I Putu Santika mengatakan kegiatan Jalan Sehat dan Bhakti Lingkungan STIKES Bina Usada Bali di Desa belok Sidan ini merupakan serangkaian Praktik Keperawatan Komunitas Mahasiswa Ners STIKES Bina Usada Bali yang dilaksanakan mulai 7 Juni hingga 29 Juli 2017.
Dalam kegiatan yang diikuti 47 orang itu, STIKES Bina Usada Bali juga menyerahkan bantuan berupa sejumlah tempat sampah yang diterima langsung Bupati Badung Giri Prasta untuk ditempatkan di seputaran Desa Belok Sidan. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"STIKES di Desa Belok Sidan ini merupakan bentuk implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, dimana para mahasiswa dapat menerapkan apa yang didapat di bangku pendidikan dengan terjun langsung melakukan pengaddian masyarakat di Desa Belok Sidan," ujarnya di Mangupura, Minggu.
Ia mengharapkan, para mahasiswa yang KKN di Desa Belok Sidan dapat membantu masyarakat terkait edukasi dan pelayanan kesehatan dan hal itu sejalan dengan komitmen Pemerintah Kabupaten Badung dalam peningkatan pelayanan kesehatan, karena kesehatan merupakan modal dasar dalam melaksanakan pembangunan.
Saat menghadiri pembukaan jalan sehat dan Bhakti Lingkungan Sekolah yang diadakan STIKES Bina Usada Bali itu, Giri Prasta juga memberikan bantuan dana Rp30 juta kepada panitia kampus setempat.
"Kabupaten Badung sudah menggerakkan kesehatan mulai dari tingkat banjar, dimana ada 545 banjar dengan pelayanan posyandu serta setiap kecamatan di Badung didukung dengan puskesmas pembantu dan puskesmas induk dengan jam operasional 24 jam," ujarnya.
Selain itu, keberadaan Puskesmas Induk ini akan menjadi filter bagi krama Badung yang sakit dan apabila tidak bisa ditangani, kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Mangusada.
"Ke depannya kami akan bekerja sama dengan BPPOM untuk mengecek makanan yang kedaluwarsa dan mengandung bahan pengawet pada masing-masing kecamatan," ujarnya.
Sementara itu, Ketua STIKES Bina Usada Bali dr I Putu Santika mengatakan kegiatan Jalan Sehat dan Bhakti Lingkungan STIKES Bina Usada Bali di Desa belok Sidan ini merupakan serangkaian Praktik Keperawatan Komunitas Mahasiswa Ners STIKES Bina Usada Bali yang dilaksanakan mulai 7 Juni hingga 29 Juli 2017.
Dalam kegiatan yang diikuti 47 orang itu, STIKES Bina Usada Bali juga menyerahkan bantuan berupa sejumlah tempat sampah yang diterima langsung Bupati Badung Giri Prasta untuk ditempatkan di seputaran Desa Belok Sidan. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017