Denpasar (Antara Bali) - Dinas Kebudayaan Provinsi Bali optimistis omzet penjualan berbagai produk kerajinan dalam ajang Pesta Kesenian Bali ke-39 dapat mencapai target yang telah ditetapkan.

"Sepertinya target Rp12 miliar akan bisa dicapai dan mudah-mudahan melebihi. Apalagi dilihat dari kunjungan masyarakat yang membludak," kata Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Dewa Putu Beratha, di Denpasar, Selasa

Pihaknya mencatat omzet penjualan produk kerajinan di PKB dari sejak dibuka 10 Juni hingga 17 Juni saja total sudah mencapai Rp2,82 miliar.

Omzet tersebut berasal dari penjualan kelompok produk tekstil dan turunannya (Rp375,36 juta), kelompok kerajinan kayu (Rp130,50 juta), kelompok logam (Rp990 juta), kelompok kulit hewan (Rp10,03 juta), kelompok kerajinan ate, rotan bambu, enceng gondok, daun lontar dan lidi (Rp32,79 juta), kelompok kerajinan lainnya (Rp1,14 miliar), dan Dekranasda (Rp158,29 juta).

"Capaian tersebut menandakan bahwa PKB sudah memberikan multiplier effect untuk para perajin. Kami menanyakan ke beberapa peserta pameran, juga mengakui memang dalam PKB kali ini ada peningkatan dari segi kehadiran pengunjung maupun penjualan produk perharinya," ujar Dewa Beratha.

Menurut dia, pengunjung menjadi lebih tertarik untuk berbelanja dalam PKB tahun ini karena dari segi penataaan produk juga lebih baik dan para perajin sudah menempelkan harga yang pasti, sehingga tidak ada keragu-raguan lagi untuk membeli.

"Di samping itu, yang tidak kalah penting karena produk-produk yang dipamerkan desainnya bagus-bagus dan menarik," ucapnya.

Dewa Beratha juga melihat kondisi perekonomian global dan nasional yang belum begitu baik, ternyata tidak terlalu berpengaruh terhadap tingkat konsumsi pengunjung PKB. "Hal ini tidak terlepas karena produk-produk yang dibuat memang benar-benar sesuai kebutuhan masyarakat," katanya.

Di sisi lain, tambah dia, gairah pengunjung untuk berburu kuliner di PKB juga cukup tinggi karena rata-rata pukul 20.00 Wita, dagangan peserta pameran kuliner sudah habis.

"Artinya, PKB betul-betul telah memberikan peluang ekonomi bagi para perajin dan pedagang kuliner, di samping sebagai ajang pelestarian seni," ujar Dewa Beratha.

Sebelumnya, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Provinsi Bali menargetkan nilai transaksi produk kerajinan selama pelaksanaan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-39 dari 10 Juni-8 Juli 2017 mencapai Rp12 miliar.

"Target transaksi di PKB untuk tahun ini tidak jauh berbeda dengan tahun lalu, masih tetap Rp12 miliar karena kondisi ekonomi seperti ini," kata Kepala Disdagperin Provinsi Bali Ni Wayan Kusumawathi belum lama ini.

Besaran target tersebut, ujar dia, juga mengacu pada realisasi transaksi dalam PKB selama dua tahun berturut-turut yakni pada 2015 dan 2016 yang membukukan transaksi Rp12 miliar. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017