Denpasar (Antara Bali) - Warga masyarakat di Kelurahan Puri Kangin, Kecamatan Denpasar Timur, Kota Denpasar, Bali, melakukan bulan bakti gotong royong untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan hijau.
Camat Denpasar Timur, Dewa Made Puspawan, di Denpasar, Jumat, mengatakan kegiatan bersih-bersih dengan bergotong royong itu juga merupakan serangkaian Penilaian Lomba Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Tingkat Kelurahan.
"Saya sangat mengapresiasi serta menyambut baik setiap desa dan kelurahan yang sudah melaksanakan kegiatan aksi bersih-bersih seperti saat ini," katanya.
Menurut Puspawan, semua kegiatan kalau sudah dilakukan warga masyarakat secara gotong royong maka bisa lebih ringan dan lebih efektif.
"Melalui kegiatan bulan bakti gotong royong, kami berharap masyarakat di Kelurahan Dangin Puri secara bersama-sama bisa membudayakan gotong royong dalam setiap aspek bermasyarakat," ucapnya.
Menurut Puspawan, gotong royong itu tidak hanya melalui kegiatan bersih-bersih, namun juga dalam bidang sosial, budaya, ekonomi, maupun dalam keamanan serta ketertiban.
"Sudah sepatutnya kita secara bersama-sama ikut menciptakan lingkungan yang bersih dan hijau serta ikut meciptakan situasi yang kondusif di lingkungan masing-masing. Dari kegiatan ini kami berharap ke depannya bisa terus dipertahankan bahkan dipupuk serta dilestarikan. Ini merupakan sebuah kearifan lokal yang patut kita pertahankan," katanya.
Senada dengan itu, Lurah Dangin Puri, Ida Bagus Alit Kertiyasa, mengatakan bulan bakti gotong royong perlu dimaknai sebagai sarana untuk menjaga, melestarikan, dan mendayagunakan peran lembaga masyarakat desa/kelurahan sebagai mitra kerja di pemerintah desa/kelurahan.
Pihaknya sebagai aparat terbawah senantiasa mendorong masyarakat khususnya di wilayah Kelurahan Dangin Puri untuk selalu menggelorakan semangat gotong royong.
Kegiatan ini juga sebagai bentuk sinergi antara Pemerintah Kota Denpasar dengan lapisan masyarakat maupun kelurahan melalui aksi gerakan kebersihan lingkungan.
"Kegiatan bulan bakti gotong-royong seperti saat ini harus kita dapat maknai melalui sebuah tindakan yang nyata bersama seluruh komponen masyarakat. Sejauh ini antusias dari masyarakat sangat tinggi dalam hal bergotong royong," ucapnya.
Ditanya tentang sarana dan prasarana kebersihan yang dimiliki Kelurahan Dangin Puri, ia mengatakan pihaknya saat ini sudah memiliki tiga unit motor pengangkut sampah (moci) untuk menunjang sarana prasarana pada bidang kebersihan.
Sementara itu, seorang tokoh masyarakat yang juga sebagai Kelian Adat Banjar Kayumas Kelod, I Made Purwita, mengaku siap mendukung segala program yang digulirkan oleh Pemerintah Kota Denpasar melalui pemerintah desa.
"Kami sangat mendukung semua program yang digulirkan oleh Pemerintah Kota Denpasar, terlebih seperti kegiatan aksi bersih-bersih ini. Kami terus berupaya untuk mendorong masyarakat agar berprilaku hidup bersih, karena dari kebersihan tersebut kita bisa memperoleh suatu kesehatan jasmani dan rohani," kata Purwita. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
Camat Denpasar Timur, Dewa Made Puspawan, di Denpasar, Jumat, mengatakan kegiatan bersih-bersih dengan bergotong royong itu juga merupakan serangkaian Penilaian Lomba Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Tingkat Kelurahan.
"Saya sangat mengapresiasi serta menyambut baik setiap desa dan kelurahan yang sudah melaksanakan kegiatan aksi bersih-bersih seperti saat ini," katanya.
Menurut Puspawan, semua kegiatan kalau sudah dilakukan warga masyarakat secara gotong royong maka bisa lebih ringan dan lebih efektif.
"Melalui kegiatan bulan bakti gotong royong, kami berharap masyarakat di Kelurahan Dangin Puri secara bersama-sama bisa membudayakan gotong royong dalam setiap aspek bermasyarakat," ucapnya.
Menurut Puspawan, gotong royong itu tidak hanya melalui kegiatan bersih-bersih, namun juga dalam bidang sosial, budaya, ekonomi, maupun dalam keamanan serta ketertiban.
"Sudah sepatutnya kita secara bersama-sama ikut menciptakan lingkungan yang bersih dan hijau serta ikut meciptakan situasi yang kondusif di lingkungan masing-masing. Dari kegiatan ini kami berharap ke depannya bisa terus dipertahankan bahkan dipupuk serta dilestarikan. Ini merupakan sebuah kearifan lokal yang patut kita pertahankan," katanya.
Senada dengan itu, Lurah Dangin Puri, Ida Bagus Alit Kertiyasa, mengatakan bulan bakti gotong royong perlu dimaknai sebagai sarana untuk menjaga, melestarikan, dan mendayagunakan peran lembaga masyarakat desa/kelurahan sebagai mitra kerja di pemerintah desa/kelurahan.
Pihaknya sebagai aparat terbawah senantiasa mendorong masyarakat khususnya di wilayah Kelurahan Dangin Puri untuk selalu menggelorakan semangat gotong royong.
Kegiatan ini juga sebagai bentuk sinergi antara Pemerintah Kota Denpasar dengan lapisan masyarakat maupun kelurahan melalui aksi gerakan kebersihan lingkungan.
"Kegiatan bulan bakti gotong-royong seperti saat ini harus kita dapat maknai melalui sebuah tindakan yang nyata bersama seluruh komponen masyarakat. Sejauh ini antusias dari masyarakat sangat tinggi dalam hal bergotong royong," ucapnya.
Ditanya tentang sarana dan prasarana kebersihan yang dimiliki Kelurahan Dangin Puri, ia mengatakan pihaknya saat ini sudah memiliki tiga unit motor pengangkut sampah (moci) untuk menunjang sarana prasarana pada bidang kebersihan.
Sementara itu, seorang tokoh masyarakat yang juga sebagai Kelian Adat Banjar Kayumas Kelod, I Made Purwita, mengaku siap mendukung segala program yang digulirkan oleh Pemerintah Kota Denpasar melalui pemerintah desa.
"Kami sangat mendukung semua program yang digulirkan oleh Pemerintah Kota Denpasar, terlebih seperti kegiatan aksi bersih-bersih ini. Kami terus berupaya untuk mendorong masyarakat agar berprilaku hidup bersih, karena dari kebersihan tersebut kita bisa memperoleh suatu kesehatan jasmani dan rohani," kata Purwita. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017