Denpasar (Antara Bali) - Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra menjadi pembicara utama dalam ajang "C-Gen Festival 2017" di Plesent Hill Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

"Melalui media teknologi informasi dan komunikasi (TIK), maka dunia komunikasi menjadi lebih luas dan saling terhubung satu sama lain tanpa batasan tempat dan waktu," kata Wali Kota Denpasar dalam surat elektronik dari Bandung yang diterima Antara di Denpasar, Jumat.

Dalam kesempatan itu, ia memaparkan Denpasar menjadikan TIK yang strategis itu untuk memberikan pelayanan yang prima, namun tetap dengan didasari filosofi budaya lokal yang disebut `Sewaka Dharma` atau melayani adalah kewajiban.

"Beberapa inovasi telah dilakukan Pemkot Denpasar dalam menyelesaikan permasalahan perkotaan dengan menerapkan konsep kota cerdas (smart city)," kata Wali Kota Rai Mantra.

Contohnya, dalam mengatasi kegawatdaruratan, Kota Denpasar memiliki pusat layanan panggilan (Layanan Call Centre) yang bisa dihubungi 24 jam oleh warga masyarakat dan terkoneksi dengan panggilan nomor telepon darurat 112.

Selanjutnya, dalam pengawasan masyarakat, juga telah meluncurkan layanan "Pro Denpasar Plus". Layanan ini dapat dimanfaatkan masyarakat untuk menyampaikan permasalahan kota serta ditindaklanjuti melalui media TIK dengan mengusung nilai "Connected, Creative, Collaborative serta Character".

"Di Kota Denpasar sudah berupaya menerapkan hal tersebut dengan membangun suatu taman pemuda atau `Youth Park`," katanya.

Ia mengatakan taman pemuda tersebut merupakan tempat berkumpulnya kegiatan komunitas anak muda yang bersifat mendidik, membangun, dan kreatif.

"Saya rasa kegiatan ini penting dan fundamental, terutama di Indonesia, dengan adanya suatu konektivitas serta kreativitas menumbuhkan generasi yang berkarakter tangguh ke depannya," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Cipta Generasi Indonesia, Prof. Dr. Suhono Harso Supangkat, mengatakan "C-Gen Festival" merupakan ajang pencarian bakat dan talenta anak-anak muda.

Hal tersebut nantinya juga akan dibekali dengan pendidikan karakter, berdaya, dan berbudi untuk menjadi pemimpin perubahan bagi generasi muda saat ini.

"Tujuan utama dari kegiatan tersebut adalah membantu setiap kota untuk membangun `smart people` (masyarakat cerdas) yang nantinya akan mendukung pembangunan di daerahnya sendiri," ucapnya.

Selain itu, kata Suhono Supangkat, tujuannya untuk menciptakan sekelompok anak muda bergerak lebih maksimal dalam memanfaatkan potensinya untuk generasi dalam pemanfaatan TIK.

Suhono menjelaskan kegiatan ini diikuti 15 kota se-Indonesia, antara lain Kota Denpasar, Bekasi, Pontianak, Madiun, Sulaiman, Jakarta, dan Batam yang digelar selama empat hari hingga 11 Juni mendatang.

Seorang peserta festival dari Denpasar, Ari Setya Wibawa mengaku senang dan bangga bisa mengikuti "C-Gen Festival 2017" tersebut.

"Bagi saya kegiatan ini sangat penting dan bermanfaat, karena selain bisa menambah wawasan juga bisa saling bertukar informasi dengan rekan-rekan daerah lainnya untuk keikutsertaan generasi muda dalam mewujudkan pembangunan daerah kita masing-masing," katanya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Komang Suparta

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017