Kabul (Antara Bali) - Sebuah bom dengan daya besar meledak pada jam sibuk di pagi hari di pusat ibu kota Afghanistan, Rabu, menewaskan serta melukai ratusan orang, dengan asap hitam membumbung hingga istana kepresidenan dan kedutaan asing.

Seorang pejabat kesehatan masyarakat mengatakan setidaknya 80 orang meninggal dunia dan lebih dari 350 lainnya cedera. Para korban tampaknya sebagian besar adalah warga sipil Afghanistan dan belum ada laporan korban dari staf kedutaan asing.

Ledakan tersebut, yang merupakan salah satu paling mematikan di Kabul dan mengguncang pada awal bulan Ramadan, terjadi di dekat pintu masuk kedutaan besar Jerman yang biasanya padat lalu lintas di waktu kejadian, kata juru bicara kepolisian Kabul, Basir Mujahid.

"Itu adalah bom mobil di dekat kedutaan besar Jerman, tetapi ada beberapa kantor penting lainnya di sekitar sana. Sulit untuk mengatakan targetnya," kata dia kepada Reuters.

Ledakan itu, yang menghancurkan dan membuat pintu-pintu bangunan terlempar ratusan meter, berdaya sangat kuat, di mana sejumlah laporan mengatakan bahan peledak disembunyikan di dalam tanki air.

Kedutaan besar Prancis dan China termasuk di antara yang rusak, kata kedua negara, dan menyebutkan tidak ada diplomat terluka.Video rekaman setelah kejadian menunjukkan puing-puing terbakar, dinding dan bangunan runtuh serta mobil hancur, dan banyak orang tewas dan terluka.(WDY)

Penerjemah: Try Reza Essra

Pewarta:

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017