Kuta (Antara Bali) - Kementerian Pariwisata optimistis dengan dibukanya rute baru Bali-Tokyo oleh maskapai penerbangan AirAsia Xtra, akan mendongkrak kedatangan wisatawan mancanegara khususnya dari Jepang sejalan dengan target kunjungan turis asing sebanyak 20 juta tahun 2019. 

 "Dengan dukungan dari maskapai termasuk AirAsia dengan rute-rute baru yang menarik yang menghubungkan Indonesia dengan belahan dunia lainnya, kami optimis bahwa kami berada di jalur yang tepat untuk mencapai target kedatangan turis asing," kata Staf Khusus Menteri Bidang Infrastruktur Pariwisata Kementerian Pariwisata Judi Rifajantoro ketika menyambut kedatangan penerbangan perdana AirAsia Xtra dari Tokyo, Jepang di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai,  Kamis. 

Kementerian Pariwisata, lanjut dia, menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara tahun 2017 mencapai 15 juta orang atau tumbuh sekitar 25 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 12 juta orang. 

 Sedangkan khusus wisatawan Jepang tahun ini, pemerintah menargetkan jumlah kunjungan mencapai 763 ribu orang atau naik dibandingkan tahun 2016 yang mencapai 535 ribu orang. 

Penerbangan perdana AirAsia dengan nomor penerbangan XT-402 itu berangkat dari Bandara Narita Tokyo dan tiba di Bandara Ngurah Rai sekitar pukul 16.10 Wita mengangkut 346 penumpang. 

Ketika mendarat di Bali, pesawat Airbus A330-200 dengan kapasitas 377 tempat duduk itu disambut dengan "water salute" dan para penumpang kemudian disambut tarian tradisional Bali dan kalungan bunga. 

Dengan adanya rute baru dari Bali ke Tokyo melalui Bandara Narita tersebut diharapkan menambah referensi wisatawan dari negeri sakura itu ke Indonesia khususnya Pulau Dewata. 

CEO Grup AirAsia untuk Indonesia Dendy Kurniawan mengatakan pasar Jepang merupakan salah satu destinasi yang potensial, terbukti pada penerbangan perdana itu tingkat okupansi penumpang mencapai 93 persen. 

"Ini untuk kemajuan penerbangan dan pariwisata Indonesia. Kami berkomitmen untuk mendukung pemerintah mendatangkan wisatawan mancanegara," katanya.

Penerbangan langsung jarak jauh berbiaya hemat yang diklaim pertama dan satu-satunya menghubungkan Indonesia dan Jepang itu memungkinkan pelancong dari Negeri Matahari Terbit itu ke Tanah Air dengan tarif terjangkau dan sebaliknya. 

 Pihak maskapai juga memutuskan untuk meningkatkan frekuensi penerbangan Bali-Tokyo dari empat kali seminggu menjadi setiap hari mulai 16 Juni 2017. 

Konsul Jenderal Jepang di Denpasar Hirohisa Chiba yang turut hadir menyambut penerbangan perdana itu mengatakan pertumbuhan wisatawan ke Indonesia khususnya Bali akan semakin meningkat begitu juga sebaliknya. 

"Dengan dibukanya rute baru ini akan dapat memberikan kontribusi besar terhadap peningkatan wisatawan Jepang ke Bali dan sekitarnya," katanya. 

Pemerintah Jepang, lanjut dia, juga menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 40 juta orang hingga tahun 2020 sehingga pihaknya berharap rute tersebut juga mendongkrak kunjungan wisatawan ke negeri tersebut.(Dwa)

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : Dewa Sudiarta Wiguna


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017