Negara (Antara Bali) - Kapolres Jembrana AKBP Irfing Jaya menyatakan bahwa SMS berisi ancaman peledakan bom di Pelabuhan Perikanan Nusantara di Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, hanya ulah orang yang iseng.
"Setelah kami berjaga-jaga di sana hingga lewat batas waktu sesuai ancaman SMS itu ternyata tidak terjadi apa-apa. Ini hanya perbuatan orang iseng," katanya di Negara, Rabu.
Karena itu ia mengatakan, pihaknya tidak terlalu mempermasalahkan SMS tersebut karena bukan informasi yang pasti. Dari hasil analisa geografi wilayah dan mayoritas penduduknya muslim itu, maka Pengambengan bukanlah target terorisme seperti kebiasaan selama ini.
Terkait ledakan bom bunuh diri di masjid Polres Cirebon, Irfing menilai, yang menjadi target adalah obyek milik kepolisian. Meski demikian, ia menegaskan, pihaknya tetap menerapkan prosedur Siaga I, khususnya di Pelabuhan Gilimanuk dan melakukan operasi-operasi pengamanan di masing-masing polsek.
Pada Selasa (26/4) sekitar pukul 17.00 Wita beredar SMS berisi informasi akan ada peledakan bom di sekitar dermaga Pelabuhan Perikanan Nusantara Pengambengan, beredar di kalangan warga setempat.
SMS itu berbunyi, "Sekitar dermaga dan pengambengan ada bom peledakan kira-kira pukul 9 malam. Tolong instruksikan kepada rekan setempat". SMS yang masuk ke HP sejumlah warga itu dikirim dari nomor 087762651435.
Sebagai langkah antisipasi, aparat keamanan melakukan penjagaan di sekitar pelabuhan, namun hingga batas waktu yang tercantum dalam SMS itu tidak ada ledakan bom.
Aparat kepolisian dan institusi terkait yang berjaga-jaga di pelabuhan tersebut hingga pukul Rabu dinihari tidak menemukan hal-hal yang mencurigakan di sekitar pelabuhan.
Saat itu aparat keamanan dari unsur intelejen dan menyebar di seluruh areal pelabuhan. Penjagaan paling ketat dilakukan di Pos Polisi Air pelabuhan dengan mengerahkan polisi dan TNI.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
"Setelah kami berjaga-jaga di sana hingga lewat batas waktu sesuai ancaman SMS itu ternyata tidak terjadi apa-apa. Ini hanya perbuatan orang iseng," katanya di Negara, Rabu.
Karena itu ia mengatakan, pihaknya tidak terlalu mempermasalahkan SMS tersebut karena bukan informasi yang pasti. Dari hasil analisa geografi wilayah dan mayoritas penduduknya muslim itu, maka Pengambengan bukanlah target terorisme seperti kebiasaan selama ini.
Terkait ledakan bom bunuh diri di masjid Polres Cirebon, Irfing menilai, yang menjadi target adalah obyek milik kepolisian. Meski demikian, ia menegaskan, pihaknya tetap menerapkan prosedur Siaga I, khususnya di Pelabuhan Gilimanuk dan melakukan operasi-operasi pengamanan di masing-masing polsek.
Pada Selasa (26/4) sekitar pukul 17.00 Wita beredar SMS berisi informasi akan ada peledakan bom di sekitar dermaga Pelabuhan Perikanan Nusantara Pengambengan, beredar di kalangan warga setempat.
SMS itu berbunyi, "Sekitar dermaga dan pengambengan ada bom peledakan kira-kira pukul 9 malam. Tolong instruksikan kepada rekan setempat". SMS yang masuk ke HP sejumlah warga itu dikirim dari nomor 087762651435.
Sebagai langkah antisipasi, aparat keamanan melakukan penjagaan di sekitar pelabuhan, namun hingga batas waktu yang tercantum dalam SMS itu tidak ada ledakan bom.
Aparat kepolisian dan institusi terkait yang berjaga-jaga di pelabuhan tersebut hingga pukul Rabu dinihari tidak menemukan hal-hal yang mencurigakan di sekitar pelabuhan.
Saat itu aparat keamanan dari unsur intelejen dan menyebar di seluruh areal pelabuhan. Penjagaan paling ketat dilakukan di Pos Polisi Air pelabuhan dengan mengerahkan polisi dan TNI.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011