Negara (Antara Bali) - Pelabuhan Perikanan Nusantara Pengambengan, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Selasa mendapat ancaman bom yang informasi beredar di kalangan warga setempat lewat SMS.
SMS itu berbunyi, "Sekitar dermaga dan Pengambengan ada bom peledakan kira-kira pukul 9 malam. Tolong instruksikan kepada rekan setempat". SMS yang beredar pada Selasa sekitar pukul 17.00 wita ini dikirim dari nomor 087762651435.
Salah seorang warga Desa Pengambengan yang mendapatkan SMS itu mengaku bingung dengan pesan pendek tersebut.
"Saya bingung, ini serius apa orang kurang kerjaan. Lagi sensitif masalah bom, kok malah ngirim SMS seperti itu," kata salah seorang warga.
Kapolres Jembrana AKBP Irfing Jaya yang mendapatkan informasi SMS meresahkan itu langsung mengatakan, pihaknya akan segera melakukan pengecekan.
"Kami akan langsung cek dan lacak nomor pengirim SMS tersebut," katanya.
Namun, menurutnya, dilihat dari lokasinya, dermaga di Pengambengan bukan menjadi salah satu sasaran kebiasaan aksi terorisme. Untuk sasaran kantor polisi, Irfing mengatakan, di lokasi itu memang ada Pos Polisi Air.
"Kalau selama ini terjadi masalah biasanya karena saingan bisnis perikanan," ujarnya.
Ia menilai, selama ini teroris dengan sasaran perorangan biasanya menarget pejabat kepolisian.
"Sementara untuk tempat ibadah, di Pengambengan tidak ada tempat ibadah warga nonmuslim, apalagi aset warga asing seperti Amerika, Australia dan sekutunya," kata Irfing.
Terkait SMS itu, Irfing juga minta kepada masyarakat agar tidak terpengaruh dengan isu yang tidak jelas kebenarannya.
Meski demikian, Irfing menegaskan, pihaknya akan tetap waspada dalam mengantisipasi semua kemungkinan aksi terorisme. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
SMS itu berbunyi, "Sekitar dermaga dan Pengambengan ada bom peledakan kira-kira pukul 9 malam. Tolong instruksikan kepada rekan setempat". SMS yang beredar pada Selasa sekitar pukul 17.00 wita ini dikirim dari nomor 087762651435.
Salah seorang warga Desa Pengambengan yang mendapatkan SMS itu mengaku bingung dengan pesan pendek tersebut.
"Saya bingung, ini serius apa orang kurang kerjaan. Lagi sensitif masalah bom, kok malah ngirim SMS seperti itu," kata salah seorang warga.
Kapolres Jembrana AKBP Irfing Jaya yang mendapatkan informasi SMS meresahkan itu langsung mengatakan, pihaknya akan segera melakukan pengecekan.
"Kami akan langsung cek dan lacak nomor pengirim SMS tersebut," katanya.
Namun, menurutnya, dilihat dari lokasinya, dermaga di Pengambengan bukan menjadi salah satu sasaran kebiasaan aksi terorisme. Untuk sasaran kantor polisi, Irfing mengatakan, di lokasi itu memang ada Pos Polisi Air.
"Kalau selama ini terjadi masalah biasanya karena saingan bisnis perikanan," ujarnya.
Ia menilai, selama ini teroris dengan sasaran perorangan biasanya menarget pejabat kepolisian.
"Sementara untuk tempat ibadah, di Pengambengan tidak ada tempat ibadah warga nonmuslim, apalagi aset warga asing seperti Amerika, Australia dan sekutunya," kata Irfing.
Terkait SMS itu, Irfing juga minta kepada masyarakat agar tidak terpengaruh dengan isu yang tidak jelas kebenarannya.
Meski demikian, Irfing menegaskan, pihaknya akan tetap waspada dalam mengantisipasi semua kemungkinan aksi terorisme. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011