Denpasar (Antara Bali) - Bank Indonesia Provinsi Bali menyatakan bahwa rata-rata kualitas uang kartal yang beredar di Pulau Dewata selama tahun 2016 memiliki standar bagus yakni berada pada level 13 dari level tertinggi 16.

"Bisa dikatakan Bali termasuk salah satu daerah yang cukup tinggi `soil level` (standar kelusuhan uang) uangnya sehingga pada tahun 2017 ini dapat dipertahankan," kata Kepala KPw BI Bali, Causa Iman Karana di Denpasar, Senin.

Menurut Causa, "soil level" memiliki tingkatan yaitu dari level terendah mencapai satu dan tertinggi mencapai 16 yang artinya makin tinggi level uang maka makin baik kualitas uang yang beredar.

Bank sentral itu mencatat pada semester pertama tahun 2016, untuk uang pecahan besar "soil level" berada pada level sembilan dan meningkat mencapai level 13 pada semester kedua 2016.

Sedangkan untuk pecahan kecil pada semester pertama 2016, soil level berada pada level enam dan pada semester kedua 2016 meningkat pada level 11.

"Uang dengan tingkat kelusuhan satu itu merupakan uang-uang yang sudah sangat lusuh dan tidak layak edar dan harus dimusnahkan. Beda halnya `soil level` 16, merupakan uang-uang baru," ujarnya.

Sebagai daerah tujuan wisata dunia, maka bank sentral harus mewujudkan kebijakan uang bersih atau "clean money policy" di Bali.

Kebijakan itu mengupayakan uang yang beredar dalam kondisi layak edar, tidak hanya uang keluaran baru tetapi juga dalam keadaan bersih, tidak lusuh, tidak robek maupun tidak ada coretannya.

Untuk itu BI Bali gencar melakukan penukaran uang lusuh dengan uang-uang dengan kualitas baik dan layak edar salah satunya melalui kas keliling.

BI menggelar rata-rata dua kali kas keliling dalam seminggu dan belum termasuk kas keliling yang digelar memanfaatkan momentum kegiatan tertentu.

Selama 2016, bank sentral itu telah melakukan 113 kali kas keliling atau naik 27 persen jika dibandingkan 2015 sebanyak 89 kali.

BI juga menerjunkan tim langsung ke rumah-rumah warga dan ke pasar-pasar untuk menarik uang lusuh dari masyarakat dan menukarkannya dengan uang yang baru.

Selain itu, BI juga melakukan kerja sama dengan perbankan di Bali untuk menerima uang lusuh dari masyarakat dan menukarkannya dengan uang dengan kondisi yang baik dan layak edar.

"Uang yang bisa ditukarkan adalah uang yang kondisinya 67 persen masih terlihat, termasuk uang yang terbakar pun bisa ditukarkan," imbuh pria yang akrab disapa CIK itu. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017