Mangupura (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, menonjolkan unsur sapta pesona, khususnya pada desa wisata yang memberikan kesan tersendiri kepada wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara yang datang ke daerah tersebut.
"Dalam pengembangan desa wisata di Badung, Dinas Pariwisata merangkul seluruh stakeholder dan masyarakat yang ada di Desa Wisata agar menjaga unsur aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah, dan kenangan (Sapta Pesona," kata Kepala Dinas Pariwisata Badung I Made Badra saat dihubungi di Mangupura, Minggu.
Menurut dia, konsep sapta pesona ini sangat relevan, karena Bali dikenal dengan kearifan lokal baik itu tradisi dan budayanya yang adi luhur sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Badra mengatakan ada 11 Desa Wisata di Badung yang tergolong menjadi primadona wisatawan diantaranya, Desa Wisata Puri Carang Sari, Kecamatan Petang yang menonjolkan seni dan budayanyanya.
"Salah satu seni yang dimiliki Desa Wisata Carang Sari ini memiliki sejarah perkembangan kesenian topeng tugek yang sering dipentaskan maestro I Gusti Ngurah Windia," kata Badra.
Selain itu, Badung juga memiliki Desa Wisata Puri Ageng Mengwi dan Taman Ayun, Kecamatan Mengwi dan Desa Wisata "agriculture" Desa Sobangan. "Desa Wisata Sobangan ini juga sering dikunjungi wisatawan karena memiliki wahana untuk kegiatan arung jeram (refting)," katanya.
Oleh sebab itu, obyek wisata dan desa wisata di Badung sangat mengutamakan satpa pesona sehingga wisatawan masih banyak yang kepincut datang ke daerah ini.
Konsep pariwisata ini, harap Badra, mampu mendongkrak PAD Badung Tahun 2017 yang ditargetkan mencapai Rp4,5 triliun, dengan APBD mencapai Rp5,2 triliun lebih yang bermuara kembali kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Selain itu, di Abiansemal juga ada desa wisata Bongkasa Pertiwi yang juga sering dipakai untuk kegiatan bersepeda dan `agriculture` bagi wisatawan," katanya lagi. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Dalam pengembangan desa wisata di Badung, Dinas Pariwisata merangkul seluruh stakeholder dan masyarakat yang ada di Desa Wisata agar menjaga unsur aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah, dan kenangan (Sapta Pesona," kata Kepala Dinas Pariwisata Badung I Made Badra saat dihubungi di Mangupura, Minggu.
Menurut dia, konsep sapta pesona ini sangat relevan, karena Bali dikenal dengan kearifan lokal baik itu tradisi dan budayanya yang adi luhur sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Badra mengatakan ada 11 Desa Wisata di Badung yang tergolong menjadi primadona wisatawan diantaranya, Desa Wisata Puri Carang Sari, Kecamatan Petang yang menonjolkan seni dan budayanyanya.
"Salah satu seni yang dimiliki Desa Wisata Carang Sari ini memiliki sejarah perkembangan kesenian topeng tugek yang sering dipentaskan maestro I Gusti Ngurah Windia," kata Badra.
Selain itu, Badung juga memiliki Desa Wisata Puri Ageng Mengwi dan Taman Ayun, Kecamatan Mengwi dan Desa Wisata "agriculture" Desa Sobangan. "Desa Wisata Sobangan ini juga sering dikunjungi wisatawan karena memiliki wahana untuk kegiatan arung jeram (refting)," katanya.
Oleh sebab itu, obyek wisata dan desa wisata di Badung sangat mengutamakan satpa pesona sehingga wisatawan masih banyak yang kepincut datang ke daerah ini.
Konsep pariwisata ini, harap Badra, mampu mendongkrak PAD Badung Tahun 2017 yang ditargetkan mencapai Rp4,5 triliun, dengan APBD mencapai Rp5,2 triliun lebih yang bermuara kembali kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Selain itu, di Abiansemal juga ada desa wisata Bongkasa Pertiwi yang juga sering dipakai untuk kegiatan bersepeda dan `agriculture` bagi wisatawan," katanya lagi. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017