Denpasar (Antara Bali) - Marsya Gusman ditetapkan sebagai pemenang "Miss Internet Indonesia 2017" dalam acara grand final yang diselenggarakan di Hotel Inaya Putri, Nusa Dua, Bali, Minggu.

Penyelenggara pemilihan Miss Internet Indonesia yakni Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyatakan 60 peserta yang ikut dalam tersebut. Setelah diseleksi, 36 masuk nominasi dari 12 provinsi.

Ajang "Miss Internet Indonesia 2017", yang mengangkat tema "Pesona Kecerdasan Merah Putih di Dunia Internetku" merupakan pertama kalinya dilaksanakan secara nasional, setelah APJII sukses menyelenggarakan Miss Internet Bali selama tiga tahun berturut-turut.

APJII melibatkan 12 provinsi di Indonesia yang merupakan wilayah kerjanya, yakni Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Bali dan Sulawesi Utara.

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (APTIKA) dari Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Semuel "Sammy" Abrijani Pangerapan mengatakan "Miss Internet Indonesia 2017" merupakan duta pertama Indonesia yang akan mengemban tugas penting mengedukasi masyarakat untuk menjelaskan manfaat internet dan supaya orang dapat menggunakan teknologi dunia maya tersebut dengan lebih cerdas, produktif dan kreatif.

"Sekarang Indonesia sedang bertransformasi ke dunia digital. Ada tiga komponen yang perlu diperhatikan dalam transformasi tersebut, yakni komponen masyarakat, bisnis dan pemerintah. Program seperti ini penting untuk komponen masyarakat," katanya.

Semuel yang juga mantan Ketua Umum APJII periode 2012-2015 itu mengharapkan "Miss Internet" dapat membantu program pemerintah melawan hoax atau berita bohong, dan mengkampanyekan internet sehat.

"Kalau kita berfikir menggunakan internet secara positif, kreatif dan cerdas, pasti nggak berfikir negatif lagi. Kita sedang bertransformasi, kalau kita mikir yang negatif, begitu kita sadar kalau ternyata internet banyak sekali manfaatnya, ternyata kita sudah ketinggalan jauh, jadi tidak bisa merasakan lagi manfaat positifnya baik untuk bisnis maupun hal lain," ujarnya

Pada Grand Final di Bali, APJII juga mengumumkan tiga besar finalis dalam ajang kecantikan unik ini, yakni Hasthi N.M. yang merupakan finalis dari Daerah Istimewa Yogyakarta dan Dinda Saraswati, finalis dari Jawa Tengah. Kedua finalis ini bisa menggantikan tugas Marsya seandainya berhalangan.

Ketua Umum APJII Jamalul Izza mengatakan "Miss Internet Indonesia" ditargetkan menuju kancah internasional, karena saat ini kontes kecantikan tersebut sudah masuk sebagai salah satu dari 18 inisiatif unggulan dari komunitas teknologi informasi dan komunikasi dalam nominasi tahunan Anugerah World Summit on the Information Society, yang biasa disebut WSIS Prizes, yang diselenggarakan oleh Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) sejak 2012.

"Kenapa bisa kontes Miss Internet Indonesia dipilih dalam program internasional sekelas ini? Karena di negara lain belum pernah ada kontes semacam ini. Ini pertama kali yang pernah ada," katanya.

Jamal menjelaskan ke-18 inisiatif tersebut membutuhkan vote agar dapat melaju ke babak berikutnya, yaitu penentuan lima inisiatif unggulan untuk WSIS Champion berdasarkan perolehan suara terbanyak. Setelah itu tim pakar WSIS akan menilai lagi ke lima unggulan tersebut untuk mendapatkan satu untuk setiap kategori.

Mengingat bobot acara kontes kecantikan ini unik, APJII tahun ini mendapat dukungan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Kementerian Perindustrian dan Kementrian Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kementerian UKM), dan Kepolisian RI dalam penyelenggaraan Miss Internet Indonesia 2017.

Sementara itu, penyabet juara Miss Internet Indonesia 2017 Marsya, gadis segudang talenta yang telah dinobatkan menjadi duta utama APJII selama satu tahun berhak membawa pulang hadiah senilai Rp100 juta.

Sedangkan juara kedua, ketiga, dan juara favorit juga mendapatkan hadiah berupa uang tunai puluhan juta rupiah.

Marsya merupakan salah satu dari lima finalis yang mewakili DKI Jakarta dalam ajang kontes kecantikan yang unik ini, setelah sebelumnya mengalahkan 60 kontestan lainnya dari ibu kota.

"Saya sungguh tidak sangka, sebetulnya saya bisa sampai di acara (Grand Final) di Bali saja sudah bersyukur. Finalis dari daerah lain sangat cerdas, pintar dan cantik. Mereka adalah yang terbaik dari masing-masing daerahnya," ujarnya.(I020)

Video oleh : Pande Yudha

Pewarta: Pewarta Komang Suparta

Editor : I Nyoman Aditya T I


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017