Denpasar (Antara Bali) - Program lorong garden (Longgar) yang dimiliki Pemkot Makassar, Sulawesi Selatan, dalam melakukan pemberdayaan lingkungan masyarakat menarik minat untuk diterapkan di Kota Denpasar.

Sekretaris Daerah Kota Denpasar Anak Agung Rai Iswara di sela meninjau percontohan lokasi Longgar di Kota Makassar, bersama para jurnalis di Denpasar, Kamis mengatakan program "Longgar" mengadopsi yang diterapkan oleh Pemkot Makassar untuk diterapkan di Kota Denpasar.

"Kami ingin mengadopsi `Longgar` tersebut untuk diterapkan di Denpasar. Terlebih Kota Makassar dengan Kota Denpasar sudah ada kerja sama (MoU) dalam penataan kota," ujarnya.

Ia mengatakan di Kota Denpasar sudah melaksanakan program pemberdayaan masyarakat di kawasan banjar dan pemukiman, dan program ini juga ada, seperti di Banjar Cengkilung di kawasan Desa Peguyangan Kangin.

Rai Iswara lebih lanjut mengatakan Pemkot Denpasar juga tertarik dengan upaya pengelolaan sampah, bahkan Denpasar telah melaksanakan dengan adanya bank-bank sampah kawasan banjar hingga pemantauan jentik yang melibatkan juru pemantau jentik.

"Tentu inovasi program terus dilakukan lewat langkah adopsi program yang saat ini melihat langsung program lorong garden Pemkot Makassar," ujarnya.

Rai Iswara mengatakan lorong garden dapat di lihat langsung terkait dengan inovasi taman hingga pembentukan kelompok usaha bersama masyarakat lorong di Kota Makassar.

Sementara itu, Lurah Kassi-Kassi, Kota Makassar mengatakan Nurdado P mengatakan lorong garden berawal dari program Wali Kota Makassar tidak "ramtasak" atau makasar tidak jorok yang diawali tahun 2014 dan ini semakin dikembangkan dan lebih spesifik menjangkau program lorong garden.

Ia mengatakan di Kelurahan Kassi-Kassi terdapat 14 rukun warga (RW) dan 81 rukun tetangga (RT) seluruhnya memprogramkan hal tersebut serta kelurahan memberikan dukungan tanaman dan pembibitan kepada warga yang sekarang dikembangkan badan usaha lorong dari pembibitan dan penyemaian cabai yang nantinya jadi program ekonomi masyarakat.

Hal senada juga dikatakan Ketua RW 07 Abdul Kadir mengatakan mulai tahun 2003 telah melaksanakan program penghijauan yang dimulai dari penanaman bunga, dilanjutkan dengan bantuan bibit cabai kepada seluruh warga oleh Wali Kota Makassar dan warga yang berjumlah 117 KK sangat antusias menjaga tanaman yang ada di depan rumah.

Sedangkan Camat Denpasar Timur Nyoman Lodra mengaku semua program yang dicanangkan Pemerintah Kota Denpasar akan dilakukan dan diterapkan kepada warga kelurahan setempat.

"Pada prinsipnya semua program pemerintah kota akan kita lakukan. Karena program ini sangat bermanfaat untuk warga masyarakat, sehingga jika menanam tanaman yang bernilai ekonomis akan menambah penghasilan keluarganya," ucapnya.

Lodra mengatakan dalam waktu dekat akan mensosialisasikan program tersebut untuk bisa diterapkan di masing-masing gang tempat tinggalnya, dengan menanam tanaman yang bermanfaat, seperti cabai, tanaman bumbu lainnya serta tanaman yang bermanfaat.

"Kami akan mendukung dan segera diterapkan di lingkungan masyarakat yang memiliki gang yang memungkinkan diisi tanaman, sehingga lingkungannya agar asri dan hijau," katanya.

Pada kesempatan tersebut, seluruh camat di Denpasar ikut dalam rombongan yang dipimpin oleh Sekda Kota Denpasar Anak Agung Rai Iswara. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017