Denpasar (Antara Bali) - Sebagian besar pasar tradisional di Bali, baik di perkotaan maupun daerah perdesaan, Kamis, tampak mulai ramai dikunjungi masyarakat untuk membeli berbagai keperluan ritual dan kebutuhan dapur menjelang Hari Raya Kuningan.

"Ramainya pembeli, terutama untuk keperluan bahan ritual seperti janur dan bunga, menyebabkan harga menjadi naik," kata Ni Ketut Sumarni, seorang warga yang berbelanja di Pasar Badung yang berlokasi di eks Tiara Glosir.

Kepadatan pasar terasa sejak dua hari terakhir, karena semua umat Hindu di Pulau Dewata mempersiapkan diri menyambut Hari Raya Kuningan, yang jatuh pada hari Sabtu (15/4) yang merupakan rangkaian Hari Raya Galungan itu.

Namun, kenaikan harga menjelang Hari Raya Kuningan itu tergolong masih wajar, akibat banyaknya permintaan dalam waktu yang bersamaan, sehingga kenaikan harga itu otomatis tidak bisa dihindari.

"Tidak semuanya naik juga, karena kebutuhan bahan pangan seperti cabai, bawang merah dan bawang putih itu harganya stabil," tutur seorang pedagang Made Surata.

Sementara itu, Direktur Program Doktor Ilmu Agama Pascasarjana Institut Hindu Dharma Indonesia Negeri (IHDN) Denpasar Dr I Ketut Sumadi mengingatkan, pengeluaran biaya ritual terkait Hari Raya Kuningan, khususnya untuk membeli kelengkapan ritual cenderung semakin mahal.

"Karena itu, semuanya atas dasar ketulusan dan keikhlasan untuk bernyadnya (korban suci). Umat yang melaksanakan korban suci itu tentu atas dasar kemampuan ekonomi," katanya.

Menurut dia, umat juga harus memperhatikan kebutuhan pokok, kelangsungan pendidikan bagi putra-putrinya dan melanjutkan aspek kehidupan lainnya.

Untuk itu, masyarakat hendaknya menyiasati kenaikan harga-harga kebutuhan keperluan ritual lainnya yang hampir rutin terjadi menjelang hari Suci Galungan dan Kuningan.

Sumadi mengingatkan umat Hindu tidak menyuguhkan buah impor atau kue yang berstandar, namun semua persembahan itu didasarkan atas keikhlasan sesuai dengan kondisi ekonomi yang dimiliki.

"Oleh sebab itu, umat agar menyadari, meskipun harga-harga merangkak naik, masyarakat tidak harus berutang. Yang penting, keikhlasan untuk menyuguhkan yang terbaik," harap Ketut Sumadi.

Umat Hindu akan melaksanakan Hari Raya Kuningan pada hari Sabtu (15/4), sepuluh hari setelah Hari Raya Galungan yang jatuh pada hari Rabu (5/4). (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017