Denpasar (Antara Bali) - Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kota Denpasar akan mengikuti lomba peragaan unjuk tangkas dan asah terampil, outbond kesadaran lingkungan dan keakraban serta festival kesenian daerah dalam pelaksanaan Pekan Nasional (Penas) XV di Provinsi Aceh.

Ketua KTNA Kota Denpasar I Wayan Jelantik saat bertatap muka dengan Sekda Kota Denpasar Anak Agung Rai Iswara, Senin mengatakan kegiatan tersebut berlangsung 6-11 Mei 2017 bertemakan "Melalui Penas XV 2017 kita Mantapkan Kelembagaan Tani Nelayan sebagai Mitra Kerja Pemerintah dalam rangka Kemandirian, Ketahanan dan Kedaulatan Pangan menuju Kesejahteraan Petani Nelayan Indonesia".

Ia mengatakan peserta yang mengikuti Penas dari Kota Denpasar sebanyak 30 orang. Sebelum berangkat mereka telah mengikuti seleksi terlebih dahulu. Karena kegiatan tersebut, para petani dan nelayan merupakan forum pertemuan kegiatan belajar mengajar, tukar menukar informasi dan pengalaman antara para petani nelayan, peneliti, penyuluh, pihak swasta dan pemerintah.

"Tujuan semua itu diharapkan dapat mengembangkan semangat tanggung jawab serta kemandirian bagi petani dan nelayan sebagai pelaku utama Pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan," ujarnya.

Jelantik lebih lanjut mengatakan sebelum berangkat semua peserta telah berlatih secara maksimal, sehingga nantinya diharapkan menjadi juara.

"Kami memohon doa restu dan dukungun Pemerintah Kota Denpasar dan berharap bapak Wali Kota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra bersedia melepas para peserta pada 18 April mendatang," ucapnya.

Ia mengatakan dalam kegiatan KTNA Kota Denpasar bisa mewakili Bali untuk mengikuti acara temu wicara dengan Presiden Joko Widodo. Semua itu optimistis bisa diraih karena selama ini KTNA Kota Denpasar berhasil meraih juara tingkat nasional selama dua kali berturut-turut.

Sementara Sekda Kota Denpasar Rai Iswara menyampaikan selamat bertanding kepada semua peserta yang mengikuti Penas XV.

Menurut Rai Iswara dalam bertanding atau lomba yang harus diperhatikan adalah pengalaman, karena juara bukan sebagai tolak ukur kemampuan seseorang meraih juara.

Ia mengatakan untuk mendapatkan juara, semua peserta harus memperhatikan berbagai hal yakni, pembina dan pembimbing harus kompak .

"Jangan sampai pembina dan pembimbing serta peserta beda persepsi," kata Rai Iswara.

KTNA Kota Denpasar adalah membawa nama baik Denpasar, maka dari itu, Rai Iswara juga meminta semua peserta untuk memperhatikan, memahami dan mempelajari indikator, kriteria dan syarat lomba tersebut.

Bahkan dalam mengikuti lomba peserta harus meningkatkan kualitas diri sesuai dengan kriteria lomba.

"Terpenting adalah meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan peserta yang lainnya. Dengan cara ini maka berbagai pengetahuan kita ketahui di daerah lainnya dan diterapkan di Kota Denpasar," katanya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Komang Suparta

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017