Gianyar (Antara Bali) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gianyar, Bali, bekerja sama dengan Fakultas Biologi, Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, untuk meneliti keanekaragaman hayati (Biodiversity) di wilayah itu.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gianyar, I Wayan Kujus Pawitra, mengatakan hal itu ketika bersama Tim Peneliti melakukan kegiatan penelitian di Sungai (tukad) Panti, Desa Beng, Kamis.

Sebanyak 36 tim peneliti yang terbagi menjadi tiga kelompok melakukan kegiatan penelitian sesuai bidang tugas dan keahlian masing-masing.

Kegiatan penelitian dilakukan pada siang hari, sedangkan pada malam hari khusus untuk mengetahui jenis hewan yang berkeliaran pada malam.

Kegiatan tersebut diharapkan mampu mendukung upaya melakukan pelestarian ekosistem. Dengan mengetahui jenis kekayaan hayati yang dimiliki diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk melestarikannya.

"Selama ini kan masyarakat belum tahu kekayaan hayati yang dimiliki. Hasil penelitian akan dibukukan, sehingga masyarakat bisa tahu dan terdorong untuk melestarikannya," ujar Kujus Pawitra.

Kedepan, kerja sama tersebut dapat ditingkatkan dengan Fakultas Kehutanan UGM, karena kelestarian hutan mempunyai peranan penting untuk mendukung kelestarian kekayaan hayati.

Para peneliti tersebut antara lain Prof. Dr. Suwarno Hadisusanto S.U. (ahli ekologi), Trijoko (sistematika hewan), dan empat lainnya sistematika tumbuhan yang terdiri atas Dr. Purnomo, RuryEprilurahman, Purnomo Sudibyo serta Cakra Buana.

Ketua Tim Peneliti tersebut, Prof. Dr. Suwarno Hadisusanto S.U. mengatakan, kegiatan tersebut akan dilaksanakan selama enam bulan, mulai dari perencanaan hingga penentuan hasil.

Sementara penelitian di lapangan dilakukan selama dua minggu di seluruh wilayah di Kabupaten Gianyar.

Penelitian "biodiversity" terdiri dari tiga komponen yakni, ekosistem berupa hutan, danau, sungai, kebun campuran, spesies berupa tumbuhan dan hewan, serta genetik.

Untuk penelitian yang dilakukan di Kabupaten Gianyar kini pada pendataan ekosistem dan spesies yang bertujuan mengetahui lebih jelas tentang kekayaan hayati yang dimiliki Kabupaten Gianyar.

Hasil penelitian itu untuk mendukung pengembangan pariwisata. "Saat ini, kami melakukan penelitian ekosistem dan spesies. Hasilnya nanti akan kami bukukan sebagai catatan kekayaan hayati Kabupaten Gianyar," katanya.

Ia menambahkan, dari penelitian yang dilakukan di sejumlah wilayah dari daerah "gudang seni" itu terdapat beberapa spesies yang belum diteketahui jenisnya.

"Salah satunya, beberapa jenis anggrek yang ditemukan di Tukad Panti, Beng, karena itu akan diteliti lebih dalam," katanya.

Demikian juga, jenis pohon langka seperti Keruing, Meranti, Kato Lampo serta pohon Gempol (Pohon Bengkel) masih ditemukan di wilayah ini.

Sementera, Trijoko, ahli sistematika hewan menambahkan, keragaman hewan juga cukup banyak di wilayah Kabupaten Gianyar.

Hal ini bisa dilihat, dari jenis hewan yang masih ditemui, seperti burung elang di wilayah Beng, meski saat ini masih diteliti jenisnya.

"Fakta itu menunjukkan bahwa jenis hewan lain yang menjadi makanannya juga ada di daerah tersebut. Kalau ada burung elang berarti hewan yang lain sudah pasti ada. Minimal ada untuk dimakan," ujar Trijoko.  (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017