Gianyar (Antara Bali) - Peneliti dari Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian Universitas Udayana (Unud) Denpasar meneliti lima jenis ulat bulu yang ditemukan berkembang di wilayah Kabupaten Gianyar, Bali.
"Lima jenis ulat bulu yang kami dapat di Gianyar kami teliti di Laboratorium Unud dan sebagian masih dititipkan di Laboratorium Celuk," kata Prof Sri Tani, salah seorang peniliti dari Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian Unud kepada ANTARA usai meneliti ulat bulu di Gianyar, Jumat.
Dari lima jenis ulat itu, kata Prof Sri, masing-masing berwarna coklat berbulu kuning, tubuh coklat berkepala kuning, warna hitam kekuning-kuningan, bulu hitam tubuh loreng serta ulat berwarna coklat dalam kepompong.
"Dari lima jenis itu baru satu yang teridentifikasi, yakni ulat dalam kepompong. Ulat ini sering disebut Lyman tridae," katanya.
Biasanya, kata dia, ulat dalam kepompong itu bergerak dan berkembang biak pada malam hari.
Dari kelima jenis ulat bulu tersebut, yang teridentifikasi menyebabkan gatal hanya satu yang berbulu kehitaman.
"Yang lainnya tidak terlalu berbahaya. Namun jika dibiarkan akan mengganggu," jelasnya.
Setelah diambil dari pohon, ulat bulu itu dipelihara untuk dikembangkan sekaligus diteliti di Labotarium Unud.
Setelah itu, kata Sri Tani, ulat berbulu itu akan diidentifikasi secara mendalam.
Pihaknya belum bisa mengidentifikasi, apakah ulat bulu di Gianyar itu sama spiesesnya dengan ulat bulu yang selama ini berkembang di wilayah lain.
"Ini penelitian kami yang pertama kali. Jadi saya belum bisa jelaskan ulat bulu yang lain," ujarnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
"Lima jenis ulat bulu yang kami dapat di Gianyar kami teliti di Laboratorium Unud dan sebagian masih dititipkan di Laboratorium Celuk," kata Prof Sri Tani, salah seorang peniliti dari Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian Unud kepada ANTARA usai meneliti ulat bulu di Gianyar, Jumat.
Dari lima jenis ulat itu, kata Prof Sri, masing-masing berwarna coklat berbulu kuning, tubuh coklat berkepala kuning, warna hitam kekuning-kuningan, bulu hitam tubuh loreng serta ulat berwarna coklat dalam kepompong.
"Dari lima jenis itu baru satu yang teridentifikasi, yakni ulat dalam kepompong. Ulat ini sering disebut Lyman tridae," katanya.
Biasanya, kata dia, ulat dalam kepompong itu bergerak dan berkembang biak pada malam hari.
Dari kelima jenis ulat bulu tersebut, yang teridentifikasi menyebabkan gatal hanya satu yang berbulu kehitaman.
"Yang lainnya tidak terlalu berbahaya. Namun jika dibiarkan akan mengganggu," jelasnya.
Setelah diambil dari pohon, ulat bulu itu dipelihara untuk dikembangkan sekaligus diteliti di Labotarium Unud.
Setelah itu, kata Sri Tani, ulat berbulu itu akan diidentifikasi secara mendalam.
Pihaknya belum bisa mengidentifikasi, apakah ulat bulu di Gianyar itu sama spiesesnya dengan ulat bulu yang selama ini berkembang di wilayah lain.
"Ini penelitian kami yang pertama kali. Jadi saya belum bisa jelaskan ulat bulu yang lain," ujarnya.(*)
Editor : Nyoman Budhiana
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011