Denpasar (Antara Bali) - Otoritas Jasa Keuangan mencatat realisasi kredit investasi bank umum di Bali mencapai Rp15,9 triliun tahun 2016 atau melonjak hampir 11 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, karena pertumbuhan positif ekonomi setempat sebesar 6,53 persen,

Kepala OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara Zulmi di Denpasar, Senin, menjelaskan realisasi kredit investasi itu tumbuh paling tinggi jika dibandingkan dengan kredit lainnya, seperti modal kerja dan konsumsi.

Meski realisasi kredit untuk investasi tumbuh paling tinggi, namun porsi terbesar realisasi kredit bank umum masih dipegang oleh kredit modal kerja sebesar Rp26,2 triliun atau naik 9,14 persen dan realisasi kredit konsumsi sebesar Rp24,9 triliun atau naik juga 9,17 persen.

Terkait kredit bermasalah atau "non performing loan" (NPL) bank umum di Bali tahun 2016 mencapai 2,09 persen, atau masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan rata-rata nasional yang mencapai 2,91 persen.

NPL yang rendah itu menunjukkan bank telah melaksanakan fungsinya secara baik dan hati-hati.

Sementara itu, kredit investasi untuk bank perkreditan rakyat (BPR) juga paling tinggi mencapai 14,3 persen atau mencapai Rp1,1 triliun.

Untuk kredit untuk modal kerja di BPR mencapai Rp4,5 triliun atau naik 5,3 persen jika dibandingkan dengan tahun 2015, sedangkan kredit untuk konsumsi mencapai Rp3,3 triliun atau naik 12,6 persen dari tahun sebelumnya.

Untuk kredit bank umum syariah di Bali, realisasi kredit investasi naik 6 persen mencapai Rp213 miliar, modal kerja mencapai Rp579 miliar atau naik 36 persen dan kredit konsumsi mencapai Rp916 miliar atau naik tipis hanya 1,9 persen jika dibandingkan dengan tahun 2015. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017