Denpasar (Antara Bali) - Wali Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Moh. Ramadhan Pomanto melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan Wali Kota Denpasar, Bali, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra mengenai kerja sama lintas perkotaan.

Wali Kota Makassar Ramadhan Pomanto seusai penandatanganan MoU di Denpasar, Rabu, mengatakan kerja sama tersebut dilakukan karena kedua kota ini memiliki karakteristik masalah perkotaan yang hampir cukup sama.

"Karena itu, kedua kota yang menjadi deretan kota besar di Indonesia tersebut dengan pendekatan penyelesaian masalah perkotaan melakukan sebuah kerja sama lintas perkotaan," katanya.

Pada kesempatan tersebut, Wali Kota Makassar Ramadhan Pomanto meninjau alur Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di Gedung Graha Sewaka Dharma Lumintang, serta program kota cerdas (smart city) di ruang kontrol Damamaya.

Menurut Ramadhan Pomato, mengunjungi PTSP Graha Sewaka Dharma tidak terlepas dari raport merah yang diberikan pemerintah pusat kepada PTSP Pemkot Makasar sehingga kunjungan ini dapat menggali ilmu proses pelayanan PTSP Pemkot Denpasar.

Ramadhan Pomanto mengakui PTSP Denpasar menjadi sebuah pelayanan publik yang sangat menarik untuk ditiru, serta pelayanan juga memiliki karakteristik lokal yang mencerminkan pelayanan ala Indonesia.

Ia juga meninjau beberapa pelayanan publik yang ada di Indonesia serta di luar negeri, namun alur pelayanan PTSP Denpasar yang paling cocok dan tepat dilaksanakan di Kota Makassar.

"Saat ini saya sedang menata PTSP Kota Makassar dan akan meniru PTSP Graha Sewaka Dharma yang sangat menarik, mudah dan terpadu serta tentunya masyarakat Denpasar sangat bersyukur memiliki wali kota dan wakil wali kota Denpasar yang pemikiran cerdas dalam penataan pelayaan publik," ujarnya.

Ramadhan Pomanto lebih lanjut mengatakan Kota Makaasar dengan luas wilayah 175 kilometer persegi dan jumlah penduduk mencapai 1,8 juta orang. Berbagai permasalahan kota ditangani dari pengangguran semakin meningkat yang tak terlepas dari keberadaan Makassar sebagai kota terbuka yang berpengaruh pada tingkat urbanisasi.

Pembahasan tentang "Orange Ekonomi" oleh Wali Kota Rai Mantra tentunya sangat menarik dan akan dibahas bersama dalam program kerja sama secara spesifik peningkatan perekonomian masing-masing kota.

Wali Kota Rai Mantra mengatakan Graha Sewaka Dharma Lumintang menjadi pusat pelayanan publik di Kota Denpasar.

Ia mengatakan Sewaka Dharma menjadi salah satu filosofi Agama Hindu yang memiliki arti melayani adalah kewajiban.

"Dari filosofi ini kami bersama Wakil Wali Kota IGN Jaya Negara membuka pandangan lebih luas dalam birokrasi pelayanan lewat spirit Sewaka Dharma, serta secara terus menerus melakukan transformasi kepada aparatur sipil negara (ASN)," ujarnya.

Rai Mantra mengatakan sejak 2008 perubahan kinerja dan pola pikir ASN yang juga diikuti mewujudkan perubahan fisik membangun Graha Sewaka Dharma Lumintang. Berbagai pelayanan publik dapat diakses masyarakat dalam satu gedung pelayanan publik yang meliputi pelayanan perizinan, pelayanan administrasi kependudukan, ruang kontrol Damamaya serta berbagai pelayanan publik lainnya.

Di samping itu, kata dia, pertumbuhan Kota Denpasar dengan luas wilayah 127 Km persegi, dan kepadatan penduduk mencapai 6.800 per Km persegi yang saat ini memiliki capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 82,24 persen dengan penerapan pelayanan inklusif ke depan yang juga membutuhkan berbagai model pembangunan. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Komang Suparta

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017