Denpasar (Antara Bali) - Sebuah operator hotel Internasional terbesar di Indonesia akan membangun pusat layanan sosial ATFAC (A Tree For A Child) di Bali, tepatnya di Desa Pancasari, Kabupaten Buleleng.

Hal tersebut diungkapkan oleh Gerard Guillouet Wakil Presiden Accor Malaysia-Indonesia-Singapura kepada media dalam jumpa pers di Kuta, Jumat.

"Program ini bertujuan untuk membangun layanan pendidikan dan kesehatan bagi anak-anak kurang mampu, juga pengentasan kemiskinan bagi orang tua yang mengijinkan anaknya untuk bersekolah," ujarnya.

Gerard mengatakan, selain program pendidikan juga ada program lingkungan yang sejauh ini telah mendapat dukungan dari Departemen Kehutanan, dan petani setempat dengan melakukan penanaman pohon.

"Hasil penanaman pohon nantinya bisa menjadi penghasilan masa depan untuk mengelola sekolah. Dan tahun ini Accor akan melakukan pembangunan ATFAC Centre di Desa Pancasari, Buleleng, Bali," katanya.

ATFAC (A Tree For A Child) Center merupakan rancangan pembangunan yang akan digunakan untuk layanan klinik kesehatan, lapangan olahraga, perpustakaan, ruang kelas dengan akses komputer, kursus bahasa Inggris serta pelatihan pertanian.

Direktur Sumber Daya Manusia Ade Noerwenda mengatakan untuk menambal kekurangan dana ATFAC Centre di Bali, pihaknya mengadakan turnamen golf.

"Dana untuk membangun ATFAC ini didapat dari hotel-hotel milik Accor yang meliputi beberapa inisiatif seperti program daur ulang, penghematan energi, dan pengelolaan sampah. Tapi karena masih ada kekurangan dana sekitar 20 ribu dolar Amerika , maka akan kami adakan turnamen golf," jelasnya.

Selain itu untuk membangun ATFAC, Accor juga telah mengumpulkan dana dari Accor Asean Top Excecutif sebesar 80 ribu dolar Amerika, dan dari Accor Hotels 110 ribu dolar Amerika.

"Sebenernya dana yang diperlukan untuk membangun ATFAC di Bali dibutuhkan sekitar 210.000 USD," katanya.

Sebelumnya, Accor sudah melakukan program ATFAC ini sejak tahun 2007 di Jawa Tengah. Salah satunya dengan menanam tiga jenis pohon yang berpotensi ekonomis, yakni pohon sengon, jarbon, dan murdi. Pohon ini dapat dijual dalam usia 7 tahun.

Ade mengatakan, hasil penjualan pohon di Jawa Tengah tersebut telah dibagikan yakni 40 persen untuk Perusahaan Kehutanan Perum Perhutani, 30 persen untuk para petani, dan 30 persen lagi untuk ATFC.

"Untuk ATFAC sendiri dibagi dua, yakni setengah untuk biaya pendidikan anak tidak mampu, dan sebagian untuk biaya penanaman kembali," ujarnya.

Accor yang merupakan operator hotel internasional terbesar di Indonesia itu telah memiliki 80 orang anak asuh sejak tahun 2001. Semua anak tersebut dibiayai dari umur 10 tahun hingga duduk di perguruan tinggi.

"Nanti bila sudah selesai di perguruan tinggi, dan cocok maka anak tersebut bisa dipekerjakan di Accor," imbuhnya.

Ade mengatakan, pihaknya saat ini masih melakukan rancangan atas pembangunan ATFAC di Desa Pancasari, Kabupaten Buleleng, Bali.

"Sementara kami masih bekerjasama dengan lingkungan setempat. Tapi Kami berharap nantinya Accor mendapat dukungan dari pemerintah kabupaten untuk melaksanakan program bagi anak-anak kurang mampu di Bali," ungkapnya.(*)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011