Singaraja (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten Buleleng, Bali, mengklaim revitalisasi Pasar Seririt menghabiskan anggaran sebesar Rp14,5 miliar lebih bersumber dari bantuan keuangan khusus (BKK) Provinsi Bali.

"Pasar Seririt direnovasi total setelah terbakar beberapa tahun silam. Pasar tersebut memiliki peran signifikan menggerakkan perekonomian masyarakat di wilayah barat Kabupaten Buleleng," kata Wakil Bupati Buleleng, Nyoman Sutjidra, Minggu.

Ia mengatakan, revitalisasi Pasar Seririt diharapkan mampu untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana perdagangan serta mendukung kelancaran distribusi pangan.

"Selain itu, pasar rakyat ini juga memiliki peranan yang strategis baik dari aspek ekonomi maupun sosial budaya di wilayah Kecamatan Seririt dan sekitarnya," imbuh Sutjidra.

Sementara itu, Kepala Perusahan Daerah Pasar Kabupaten Buleleng, I Gde Putu Satwika Yadnya, M.Sc mengatakan pembagian los di Pasar Seririt yang sudah direvitalisasi ini mengikuti apa yang sudah dibagi sebelum Pasar Seririt terbakar.

Dimana, per los sudah dizonasikan berdasarkan komoditi yang dijual. Sehingga, dengan hanya mengembalikan pada zone-zone tersebut tentunya pemindahan pedagang dari pasar darurat ke pasar yang baru tidak ada kesulitan apa-apa.

Mengenai tambahan pedagang, menurutnya, tambahan tidak ada. Semua pedagang sebelumnya semua mendapat tempat sesuai dengan ukuran, tempat dan komoditi yang dijual.

Untuk tempat-tempat yang dimiliki kembali oleh PD Pasar dikarenakan terjadinya wan prestasi oleh pedagang yang tidak memenuhi kewajibannya, akan dipasarkan ke masyarakat melalui metode kontrak.

"Pembagian los sudah memakai sistem seperti yang terdahulu. Sedangkan tempat yang dimiliki PD Pasar akan dipasarkan kembali melalui metode kontrak," ujar dia. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Made Bagus Andi Purnomo

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017