Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika menegaskan program Bali Mandara yang telah dirancang dan dilaksanakan pemprov setempat sejak 2008, sesungguhnya 100 persen untuk kepentingan masyarakat.

"Segala sumber daya yang masuk dan dikelola oleh pemerintah, harus disalurkan kembali kepada rakyat untuk mencapai kesejahteraan, sehingga kesenjangan antara yang kaya dengan miskin, yang pintar dan bodoh, yang kuat dengan yang lemah tidak semakin melebar," kata Pastika saat menyampaikan sambutan pada peringatan HUT Ke-9 Forum Relawan Bali Mandara di Sekar Tunjung Center, Denpasar, Minggu.

Menurut dia, masyarakat harus turut berperan aktif mengevaluasi program Bali Mandara karena disadari bahwa bagaimanapun hebatnya perencaaan program, belum tentu sepenuhnya diterima baik oleh masyarakat. Padahal, itu sesungguhnya ditujukan untuk masyarakat.

Oleh karena itu, Pastika mengapresiasi berbagai gerakan yang telah dilakukan Forbara untuk turut mengawal program Bali Mandara.

"Bukan saya tidak percaya pada birokrasi, karena birokrasi juga dihadapkan pada sejumlah keterbatasan, seperti keterbatasan tenaga hingga pembiayaan, dan sebagainya," ujarnya pada acara yang dirangkaikan dengan perayaan Ulang Tahun Ke-40 Pernikahan Gubernur Bali dengan istrinya itu.

Di samping itu, kata Pastika, birokrasi juga akan menjadi subjektif kalau menilai program-programnya sendiri.

Mantan Kapolda Bali itu pun, mengingatkan bahwa gaji yang diterima oleh jajaran birokrasi bukanlah upeti, melainkan itu uang rakyat yang seharusnya dikembalikan lagi kepada rakyat.

"Kita seringkali senang kalau melihat orang lain itu miskin dan susah, celakanya seorang pemimpin seringkali tidak ada yang mau tahu tentang hal itu. Itulah yang mendasari pemikiran saya selama hampir 10 tahun ini untuk merealisasikan program-program Bali Mandara," kata Pastika.

Dia mengemukakan persoalan kesenjangan antara yang kaya dengan miskin, yang pintar dengan bodoh, yang kuat dengan yang lemah kalau tidak segera diatasi dapat berdampak terjadinya keresahan sosial, selanjutnya bisa mengarah pada kerusuhan sosial bahkan benturan.

Ia mengharapkan para pemimpin Bali yang akan menggantikan dirinya pada 2018 dapat melanjutkan program-program Bali Mandara.

Dia optimistis kalau bisa berjalan sampai Bali Mandara jilid 5, maka masyarakat Bali benar-benar bisa mencapai Bali yang maju, aman, damai, dan sejahtera.

Terkait dengan perayaan HUT Forbara tersebut, Pastika mengharapkan momentum itu dapat dijadikan sebagai ajang konsolidasi bagi salah satu organisasi kemasyarakatan itu untuk terus mengawal program pembangunan di masyarakat.

Acara tersebut dimeriahkan pula dengan sumbangan lagu dari siswa-siswi SMAN Bali Mandara, hiburan yang dibawakan oleh Dadong Rerod dan kawan-kawank, di samping penampilan sejumlah penyanyi pop Bali, seperti Dek Ulik dan Bayu K.W., serta lagu yang dibawakan oleh sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah di lingkungan Pemprov Bali.

Oleh karena dirangkaikan dengan perayaan Ulang Tahun Ke-40 Pernikahan Gubernur Bali dengan istrinya (Ayu Pastika), kesempatan itu juga diwarnai dengan pemotongan tumpeng. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017