Singaraja (Antara Bali) - Rohaniawan Hindu asal Kanada, Bhaktiragawa Swami Maharaja mengajak masyarakat di wilayah Pulau Dewata mengembangkan sistem pertanian organik untuk menjaga kelestarian alam dan meminimalisir dampak negatif pemanasan global.

"Kitab Veda yang merupakan kitab suci agama Hindu yang sangat adiluhung juga membahas mengenai pertanian organik. Hendaknya umat di Buleleng dan Bali pada umumnya mengembangkan pertanian organik berbasis ajaran Veda," katanya di Kota Singaraja, Bali, Jumat.

Ia mengatakan, sistem pertanian modern saat ini menimbulkan efek yang kurang baik bagi lingkungan. Terlebih lagi penggunakan zat-zat kimia yang sangat berbahaya bagi tubuh dan perkembangan jiwa itu sendiri.

Ia menambahkan, sudah saatnya kalangan masyarakat kembali pada pokok pertanian kuno yang sudah terbukti dapat menghasilkan produk tanaman yang sehat dan bebas bahan kimia.

Bukan hanya itu saja, dirinya melihat begitu banyak orang yang ingin hidup di kota padahal banyak lahan di pedesaan yang dapat digarap selanjutnya dikembangkan menjadi sistem pertanian organik.

"Di desa semua masih alami. Alamnya pun masih sangat mendukung. Masyarakat yang tinggal di desa sebenarnya sangat beruntung karena mereka saya lihat sepatutnya menikmati kebahagiaan. Punya rumah sederhana. Punya sapi. Punya lahan. Anak minum susu sapi yang sehat. Kebahagiaan adalah kesederhanaan," terangnya.

Dikatakan pula, pihaknya kini sedang intensif berkeliling dunia menyebarkan ajaran "varnasrama dharma", salah satunya mengenai pertanian dan perlindungan sapi.

"Saya datang ke Indonesia juga dengan maksud yang sama yakni bagaimana masyarakat Indonesia dengan lahan pertanian sangat luas dapat memanfaatkan lahan mereka mengembangkan pertanian organik," demikian Bhaktiragawa Maharaja.(WDY)

Pewarta: Pewarta: I Made Bagus Andi Purnomo

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017