Padang Panjang (Antara Bali) - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Prof Mohamad Nasir mengatakan Institut Seni Indonesia (ISI) harus berkelas dunia karena berkaitan dengan upaya pengoptimalan potensi pariwisata.

"Saya pernah ke salah satu daerah di China, yang memang daerah itu dikhususkan untuk sekolah seni yang berkelas dunia. Sekarang daerah itu menjadi tujuan wisata dunia," ujar Nasir saat memberikan kuliah umum di ISI Padang Panjang, Sumatera Barat, Rabu.

Dia mengatakan sejumlah kota besar di Tanah Air memiliki potensi wisata yang besar, namun belum dikemas dengan baik.

"Sehingga yang dikenal orang sejak dulu hanya Bali saja. Kalau wisata saat sekolah, cita-citanya ke Bali."

Oleh karena itu, ia mendorong agar institut seni yang ada di daerah membantu pemerintah daerah untuk mengembangkan potensi wisata yang ada.

"Perguruan tinggi seni di daerah harus mampu memperkenalkan budaya lokal ke luar negeri," imbuh dia.

Institut seni di daerah juga harus memiliki kekhususan sendiri. Dalam seni, katanya, ada nilai ekonomi yang tinggi yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta daya saing bangsa.

Rektor ISI Padang Panjang, Prof Dr H Novesar Jamarun MS, mengatakan seni merupakan manifestasi keindahan manusia.

"Seni lahir bersama dalam konsep etika dan estetika," ujarnya.

Seni juga tak bisa dilepaskan dari kehidupan manusia, karena di mana ada manusia di situ ada seni.

"Peran budaya sangat berpengaruh pada perekonomian suatu bangsa. Kita bisa melihat bagaimana Korea Selatan melakukan kapitalisasi terhadap seni dan budayanya," jelas Novesar.

Hal tersebut, bisa terjadi jika seni menjadi bagian yang tak bisa dilepaskan dalam kehidupan manusia. ISI Padang Panjang pun, lanjut Novesar, berusaha untuk memperkenalkan seni budaya lokal kepada dunia. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Indriani

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017