Singaraja (Antara Bali) - Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Kabupaten Buleleng, Bali, mencatat terdapat 24 titik lokasi kerusakan pipa jaringan air di wilayah pedesaan pascabencana di sejumlah wilayah kabupaten ujung utara Pulau Dewata tersebut.


"Kami masih terus mendata beberapa lokasi lainnya yang memerlukan bantuan pipa. Saat ini kebutuhan warga akan air bersih menjadi yang utama," kata Direktur Utama PDAM Buleleng, Made Lestariana di Singaraja, Bali, Senin.


Ia mengatakan, beberapa lokasi yang memerlukan perhatian dan penanganan optimal adalah di Desa Tejakula, Les, Sudaji, Pengelatan, Sinabun, Mayong, dan Tukad Sumaga.


"PDAM Buleleng hanya sebagai tanggung jawab moral untuk membantu penanggulangan dengan memberikan bantuan air tangki sehingga warga dapat mengakses air bersih," kata dia.


Ia menambahkan, PDAM Buleleng hanya membantu dalam kaitannya dengan teknis saja terkait kerusakan akibat jaringan pipa yang rusak. Jaringan pipa desa selama ini dikelola pihak desa itu sendiri, bukan oleh PDAM.


"Kami hanya menyangkut teknis saja dengan cara membantu Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan pemerintah desa merecanakan perbaikan. Kami bagi tugas PU yang menggarap perbaikan dan kami perencanaan perbaikan instalasi pipa-pipa yang rusak," jelasnya.


Lestariana juga mengungkapkan, PDAM Buleleng memberikan estimasi dana yang dibutuhkan memperbaiki jaringan pipa rusak mencapai sekitar Rp1,7 miliar lebih.


"Dengan angka sebesar itu, PDAM Buleleng hanya membantu secara teknis saja. Target perbaikan secepatnya harus bisa mulai dikerjakan, masih menunggu situasi kondusif," tambah dia.


Dikatakan pula, untuk memenuhi kebutuhan warga akan air bersih, PDAM telah rutin menyalurkan 10 tangki per hari dimana terdapat dua armada tangki yang rutin bergerak. "Kebutuhan air bersih yang jadi prioritas dulu sekarang utamanya untuk masak dan kebutuhan lainnya," imbuh dia. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Made Bagus Andi Purnomo

Editor : I Made Andi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017