Denpasar (Antara Bali) - Otoritas Jasa Keuangan mengharapkan agen layanan keuangan tanpa kantor untuk inklusi keuangan atau Laku Pandai merata di Bali sehingga masyarakat semakin dekat dengan akses finansial.

"Tantangannya sebagian besar agen dan nasabah laku pandai masih terkonsentrasi di Denpasar," kata Kepala OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara Zulmi di Denpasar, Minggu.

Zulmi menyebutkan hingga 31 Desember 2016 jumlah agen laku pandai di Bali mencapai 3.454 agen yang berasal dari 10 bank umum.

Dari jumlah itu 797 agen di antaranya berada di Denpasar atau sekitar 23 persen, kemudian disusul Kabupaten Badung sebanyak 696, Tabanan (611), Gianyar (431) dan Buleleng (324).

Selain itu di Kabupaten Karangasem sebanyak 245 agen, Jembrana (185) dan dua kabupaten masih dibawah 100 yakni Bangli sebanyak 82 dan Klungkung (83).

Tidak hanya jumlah agen yang mendominasi di Denpasar, jumlah nasabah juga demikian masih didominasi di Denpasar sebanyak 6.682 nasabah atau 42 persen.

Meski jumlah agen laku pandai di Buleleng hanya 324 agen, namun jumlah nasabahnya terbesar kedua setelah Denpasar yang mencapai 5.631 nasabah atau sekitar 36 persen.

Nasabah terbanyak lainnya di Tabanan sebanyak 3.198 nasabah, Karangasem (15), Gianyar (11), Jembrana (56), Badung (14) dan bahkan Bangli hanya ada satu nasabah.

Total nasabah laku pandai di seluruh Bali mencapai 15.608 orang tahun 2016. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017