Denpasar (Antara Bali) - Secara mengejutkan puluhan telur penyu jenis Lekang ditemukan dalam satu sarang di dalam timbunan pasir pantai sekitar Nikko Bali Resort and Spa, kawasan Nusa Dua Selatan, Kabupaten Badung.
"Jumlah telur penyu yang kami temukan akhir Maret lalu di dalam satu sarang itu berjumlah 81 buah. Ini sungguh mengejutkan, setelah sekian lama di daerah ini tidak ada kabar mengenai perkembangbiakan penyu," kata Public Relations Manager Nikko Bali Resort and Spa, Aswin Pranoto melalui siaran pers yang diterima ANTARA di Denpasar, Selasa.
Dia menjelaskan, puluhan telur penyu yang ditemukan pada waktu dini hari itu diyakini sebagai spesies "Olive Ridley" (Lepidochelys Olivacea) atau penyu Lekang. Spesies penyu yang dulu cukup banyak ditemukan di sepanjang perairan Nusa Dua - Tanjung Benoa.
Puluhan telur penyu tersebut kemudian dipindahkan dengan hati-hati ke dalam pasir di lokasi yang lebih aman, dengan dipasang pagar di sekelilingnya.
"Kami memindahkan telur itu supaya tidak dijamah oleh pihak yang tidak bertanggung jawab dan diharapkan bisa menetas sekitar akhir Mei 2011," ujarnya.
Aswin mengatakan, pihaknya akan terus mengawasi dan melakukan perawatan dengan baik supaya telur-telur tersebut dapat menetas sesuai waktunya.
"Bagi kami penemuan tersebut adalah hal menakjubkan yang ditunjukkan alam. Selain itu, hal yang tidak bisa dilupakan saat melihat penyu laut menemukan jalan mereka kembali ke pantai dan menetas," ucapnya.
Sebelum menemukan telur tersebut, Nikko Bali Resort & Spa telah melepas tuju penyu, yang merupakan bentuk nyata peduli terhadap lingkungan yang dikampanyekan dalam program "Nikko Bali Goes Green".
Seperti diketahui, tahun ini Nikko Bali Resort & Spa mendapat kepercayaan untuk sertifikasi Eco Hotel dan menjadi sarana akomodasi pertama di Bali yang menerima anugerah tersebut.
Selain sertifikasi itu, sarana akomodasi yang bangunannya berada di tebing pantai dalam beberapa lantai itu juga telah menerima dua penghargaan ASEAN Green Hotel Standard.
Pemerintah Provinsi Bali menyambut gembira program-program peduli lingkungan yang mendukung upaya mewujudkan "Provinsi Lestari dan Bersih" itu.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
"Jumlah telur penyu yang kami temukan akhir Maret lalu di dalam satu sarang itu berjumlah 81 buah. Ini sungguh mengejutkan, setelah sekian lama di daerah ini tidak ada kabar mengenai perkembangbiakan penyu," kata Public Relations Manager Nikko Bali Resort and Spa, Aswin Pranoto melalui siaran pers yang diterima ANTARA di Denpasar, Selasa.
Dia menjelaskan, puluhan telur penyu yang ditemukan pada waktu dini hari itu diyakini sebagai spesies "Olive Ridley" (Lepidochelys Olivacea) atau penyu Lekang. Spesies penyu yang dulu cukup banyak ditemukan di sepanjang perairan Nusa Dua - Tanjung Benoa.
Puluhan telur penyu tersebut kemudian dipindahkan dengan hati-hati ke dalam pasir di lokasi yang lebih aman, dengan dipasang pagar di sekelilingnya.
"Kami memindahkan telur itu supaya tidak dijamah oleh pihak yang tidak bertanggung jawab dan diharapkan bisa menetas sekitar akhir Mei 2011," ujarnya.
Aswin mengatakan, pihaknya akan terus mengawasi dan melakukan perawatan dengan baik supaya telur-telur tersebut dapat menetas sesuai waktunya.
"Bagi kami penemuan tersebut adalah hal menakjubkan yang ditunjukkan alam. Selain itu, hal yang tidak bisa dilupakan saat melihat penyu laut menemukan jalan mereka kembali ke pantai dan menetas," ucapnya.
Sebelum menemukan telur tersebut, Nikko Bali Resort & Spa telah melepas tuju penyu, yang merupakan bentuk nyata peduli terhadap lingkungan yang dikampanyekan dalam program "Nikko Bali Goes Green".
Seperti diketahui, tahun ini Nikko Bali Resort & Spa mendapat kepercayaan untuk sertifikasi Eco Hotel dan menjadi sarana akomodasi pertama di Bali yang menerima anugerah tersebut.
Selain sertifikasi itu, sarana akomodasi yang bangunannya berada di tebing pantai dalam beberapa lantai itu juga telah menerima dua penghargaan ASEAN Green Hotel Standard.
Pemerintah Provinsi Bali menyambut gembira program-program peduli lingkungan yang mendukung upaya mewujudkan "Provinsi Lestari dan Bersih" itu.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011