Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengenalkan sejumlah kearifan lokal daerah setempat pada rombongan siswa asing peserta program Pendidikan Reguler Angkatan 56 Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia.

"Bali terus menjaga dan mengembangkan kebudayaan, karena kebudayaanlah yang menjadi daya tarik pariwisata di Bali, di samping alam dan keramahan masyarakatnya," kata Pastika saat menerima rombongan siswa asing tersebut, di Denpasar, Kamis.

Dia mengemukakan, keberadaan "desa pakraman" atau desa adat sebagai salah satu kearifan lokal menjadi salah satu kunci keberhasilan Bali dalam pengembangan sektor pariwisata.

"Desa pakraman dengan pecalang sebagai lembaga keamanan tradisionalnya membuat Bali termasuk kuat dari segi ketahanan nasional. Desa pakraman menjaga budaya, agama dan tatanan sosial di Bali," ucap Pastika.

Mantan Kapolda Bali ini juga menjelaskan tentang filosofi Tri Hita Karana yang menjadi pegangan masyarakat Bali dalam melaksanakan pembangunan dan kehidupan sehari-hari.

Dengan menjaga tiga keharmonisan dalam kehidupan (hubungan yang harmonis antara manusia dengan Tuhan, dengan sesama dan lingkungan), Pastika optimistis Bali bisa terus mengembangkan kualitas pariwisatanya.

Sementara itu, Kepala Biro Kerjasama Lemhannas RI Brigjen Ivan Ronald Pelealu mengatakan kunjungan ke Bali merupakan bagian dari program pengenalan budaya lokal setelah sebelumnya dilakukan di Solo dan Yogyakarta.

"Salah satu daerah yang sudah menjadi ikon dunia dan memiliki budaya yang sangat spesifik adalah Bali," ucapnya.

Peserta yang berasal beberapa negara seperti Pakistan, Fiji, Timor Leste, Vietnam, Laos, Zimbabwe, Kamboja, Arab Saudi, Singapura dan Srilanka tersebut tampak sangat antusias dengan penjelasan Gubernur Bali.

Beberapa pertanyaan sempat terlontar dari para siswa, seperti bagaimana menjaga keseimbangan antara tuntutan zaman dan mempertahankan nilai tradisional. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017