Denpasar (ANTARA) - Mahasiswa Primakara University di Bali membuat gim horor petualangan yang berjudul Leak Bali, kisah mistis yang kental dengan cerita rakyat dan kearifan lokalnya.
Kepala Bidang Kerja Sama dan Humas Primakara University I Made Dwi Hita Darmawan di Denpasar, Kamis mengatakan kampusnya membentuk unit Pandora Entertainment yang berisi mahasiswa penggarap gim komputer ini.
“Jadi Pandora sedang berproses membuat sebuah gim Niskala Sacred Knowledge of Leak, untuk versi demonya sudah resmi terbit di steam dan itu bisa diunduh oleh siapapun secara gratis,” kata dia.
Menurut dia, awalnya hanya tiga ada orang tim inti dalam proyek ini, namun kian bertambah dari mahasiswa Primakara dan perguruan tinggi lainnya yang mengikuti program Merdeka Belajar.
“Para mahasiswa membuat karakter-karakternya, itu langsung dibuat dengan pemimpinnya Pandora yang kebetulan sekarang sudah alumni dari Primakara sendiri,” ujar Made Dwi.
Baca juga: Gim horor buatan mahasiswa Bali raih juara di IGDX Kemkominfo
Ia menjelaskan gim horor Leak Bali ini sudah berproses sejak 2023 dan saat ini belum resmi diluncurkan, sehingga yang baru dapat dicoba para pecinta gim PC adalah versi demonya.
“Untuk versi finalnya belum resmi dirilis, rencana tahun ini. Artinya kemarin itu masih versi demonya jadi ada 10 bagian tapi yang kemarin diluncurkan hanya tiga dulu untuk demonstrasi apakah ada error atau kurang bagus,” kata Dwi.
Nantinya pengguna akan diajak berpetualang menyelesaikan misi demi misi tokoh utama, dimana setiap petunjuk tak akan jauh dari adegan-adegan masyarakat lokal Bali.
Dwi bercerita, setiap kisah dalam gim horor ini tidak dibuat sembarang melainkan sepenuhnya meminta petunjuk tokoh agama, akademisi, dan menyusuri literatur Hindu Bali.
Bahkan dalam perjalanannya, tak jarang mahasiswa mengalami gangguan mistis yang ditarik ke arah positif oleh mereka.
Baca juga: Kemenkominfo bidik industri gim jadi kekuatan ekonomi
"Ada yang ketika membuat, malamnya sempat beberapa kali didatangi sosok yang besar hitam, kemudian beberapa kali saat membuat di dekat pintu seperti banyak yang lewat, tapi itu dianggap pertanda sosok itu memang ada dan mungkin maksudnya baik," cerita Made Dwi.
Sebagai kampus IT, mahasiswa Primakara sengaja memilih mengembangkan sebuah permainan teknologi ditambah tegap mengangkat kearifan lokal yang sudah dikenal masyarakat.
Selain itu, Made Dwi mengatakan kampusnya ingin mendukung pemerintah dalam upaya percepatan pengembangan gim nasional.