Singaraja (Antara Bali) - Kalangan masyarakat Kabupaten Buleleng, Bali, mengeluhkan tidak dapat menyaksikan debat publik tahap kedua pemilihan kepada daerah (Pilkada) yang disiarkan langsung sejumlah stasiun televisi lokal di Pulau Dewata karena tidak dapat mengakses siaran satelit.

"Kami sangat menyayangkan tidak dapat menyaksikan debat di televisi. Siaran hanya dapat dinikmati masyarakat yang punya parabola sedangkan banyak yang tidak punya," kata Made Alit, salah satu warga Kota Singaraja, Selasa.

Ia mengatakan, debat Pilkada tahap kedua yang juga debat terakhir juga tidak disiarkan melalui radio-radio yang ada di Buleleng. Sehingga warga hanya bisa mengakses melalui saluran "streeming" melalui jaringan internet.

"Saya hanya bisa manfaatkan telepon seluler saya. Tetapi juga tidak dapat maksimal karena memang jaringan yang kurang bagus. Padahal, kami sangat ingin menyaksikan kedua calon menilai visi dan misi.

Alit juga mengungkapkan, masyarakat sebenarnya sangat ingin menyaksikan debat Pilkada, untuk menilai program-program dari pasangan calon yang akan bertarung pada 15 Februari 2017.

"Permasalahan satelit memang menjadi kendala selama ini. Kami di Bali Utara tidak dapat menikmati saluran televisi karena terkendala satelit. Dari dulu seperti itu," kata Alit.

Sementara itu, Ketua KPU Buleleng, Gede Suardana mengatakan, KPU telah berupaya melakukan siaran langsung debat terbuka pasangan calon di televisi yang disiarkan secara langsung dengan harapan agar masyarakat bisa menyaksikannya.

Sebagai upaya agar masyarakat dapat menyaksikan debat, KPU melakukan siaran langsung di semua radio pada debat pertama dan telah menyiarkan atau mengunggah debat pertama tersebut di akun saluran youtube KPU. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Made Bagus Andi Purnomo

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017