Mangupura (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, terus berupaya meningkatkan kesejahteraan para petani di daerah setempat dengan memberikan subsidi pupuk dan bibit padi maupun kedelai yang telah dirancang dalam program Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana (PPNSB) di daerah itu.
"Program bantuan pupuk dan bibit untuk petani ini tetap ada dan harus terus berjalan, karena hal ini menjadi visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Badung," kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung I.G.A Sudaratmaja di Mangupura, Rabu.
Ia mengatakan, pemerintah Kabupaten Badung telah menganggarkan Rp3,42 miliar lebih untuk pengadaan pupuk jenis NPK dan organik Tahun anggaran 2017.
Sedangkan, untuk pengadaan bibit atau benih padi dan kedelai, lanjut dia, Pemkab Badung menganggarkan Rp1,68 miliar lebih untuk upaya ini. "Pupuk dan bibit padi maupun kedelai ini nantinya dibagikan sesuai perhitungan area persawahan yang ada di Badung," katanya.
Artinya, anggaran Rp1,68 miliar untuk benih padi dan kedelai ini dialokasikan untuk 8.000 hektar sawah yang ada di Badung dan anggaran pupuk Rp3,42 miliar untuk lahan di Badung seluas 15.000 hektare.
Sudaratmaja menegaskan, pemberian subsidi pupuk dan bibit untuk petani ini sebagaj upaya menjaga ketahanan pangan di daerah itu dan ini telah menjadi program prioritas nasional maupun program Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta.
"Yang pastinya program ini dapat membantu meringankan beban petani dan untuk ketahanan pangan di Kabupaten Badung," katanya lagi.
Ia menerangkan, untuk pupuk jenis NPK dan Organik ini didatangkan dari perusahan petro kimia. Sedangkan, untuk pasoman benih padi dan kedelai ini didapat dari PT Pertani.
Pihaknya juga mengimbau kepada petani agar tetap menekuni usaha taninya karena ikut membantu program pemerintah dalam mendukung ketersedia pangan dan kebutuhan pokok.
"Ini menjadi peluang terbuka untuk merebut kerja di luar usaha tani, sehingga petani memiliki dua sumber pendapatan dan lebih menjamin kehidupan keluarganya," kata Sudaratmaja. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Program bantuan pupuk dan bibit untuk petani ini tetap ada dan harus terus berjalan, karena hal ini menjadi visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Badung," kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung I.G.A Sudaratmaja di Mangupura, Rabu.
Ia mengatakan, pemerintah Kabupaten Badung telah menganggarkan Rp3,42 miliar lebih untuk pengadaan pupuk jenis NPK dan organik Tahun anggaran 2017.
Sedangkan, untuk pengadaan bibit atau benih padi dan kedelai, lanjut dia, Pemkab Badung menganggarkan Rp1,68 miliar lebih untuk upaya ini. "Pupuk dan bibit padi maupun kedelai ini nantinya dibagikan sesuai perhitungan area persawahan yang ada di Badung," katanya.
Artinya, anggaran Rp1,68 miliar untuk benih padi dan kedelai ini dialokasikan untuk 8.000 hektar sawah yang ada di Badung dan anggaran pupuk Rp3,42 miliar untuk lahan di Badung seluas 15.000 hektare.
Sudaratmaja menegaskan, pemberian subsidi pupuk dan bibit untuk petani ini sebagaj upaya menjaga ketahanan pangan di daerah itu dan ini telah menjadi program prioritas nasional maupun program Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta.
"Yang pastinya program ini dapat membantu meringankan beban petani dan untuk ketahanan pangan di Kabupaten Badung," katanya lagi.
Ia menerangkan, untuk pupuk jenis NPK dan Organik ini didatangkan dari perusahan petro kimia. Sedangkan, untuk pasoman benih padi dan kedelai ini didapat dari PT Pertani.
Pihaknya juga mengimbau kepada petani agar tetap menekuni usaha taninya karena ikut membantu program pemerintah dalam mendukung ketersedia pangan dan kebutuhan pokok.
"Ini menjadi peluang terbuka untuk merebut kerja di luar usaha tani, sehingga petani memiliki dua sumber pendapatan dan lebih menjamin kehidupan keluarganya," kata Sudaratmaja. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017