Denpasar (Antara Bali) - Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (Aspehi) Bali mendorong pelaku usaha yang menjadi anggotanya untuk memanfaatkan pinjaman dari Lembaga Pembiayaan Dana Bergulir (LPDB) karena bunga yang ditawarkan relatif rendah per tahun.
"Kami antarkan anggota untuk mendapatkan fasilitas pendanaan berbunga rendah 4,5 persen dan sembilan persen bekerja sama dengan LPDB dan lembaga pembiayaan ekspor Indonesia (LPEI) dan beberapa pihak yang menyalurkan KUR," kata Ketua BPD Asephi Bali Ketut Dharma Siadja di Denpasar, Senin.
Saat ini pihaknya tengah gencar melakukan promosi adanya program pinjaman dengan bunga rendah tersebut karena banyak anggotanya yang ternyata belum mengetahui informasi tersebut.
Selama tahun 2016, lanjut dia, baru ada empat pelaku usaha yang memanfaatkan lembaga pembiayaan tersebut dengan nilai tertentu. Pelaku usaha tersebut sebagian besar bergerak di sektor kerajinan.
Apabila semakin banyak pelaku usaha yang mendapatkan suntikan dana, ia optimistis pertumbuhan tahun ini akan lebih baik dari tahun sebelumnya.
Apalagi beberapa pangsa pasar ekspor kerajinan dari Bali seperti Amerika Serikat dan negara-negara di Eropa saat ini ekonominya dalam tahap pemulihan.
"Kami optimistis tahun 2017 lebih bagus paling tidak mengalami kenaikan ekspor kerajinan paling besar tiga persen atau satu persen itu sudah syukur yang penting berkembang positif," ucapnya.
Untuk mendapatkan pinjaman dari LPDB itu, lanjut Dharma, calon penerima harus memenuhi sejumlah syarat di antaranya memiliki izin usaha, berdiri minimum dua tahun dan kinerja usaha yang menguntungkan atau memiliki prospek baik. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Kami antarkan anggota untuk mendapatkan fasilitas pendanaan berbunga rendah 4,5 persen dan sembilan persen bekerja sama dengan LPDB dan lembaga pembiayaan ekspor Indonesia (LPEI) dan beberapa pihak yang menyalurkan KUR," kata Ketua BPD Asephi Bali Ketut Dharma Siadja di Denpasar, Senin.
Saat ini pihaknya tengah gencar melakukan promosi adanya program pinjaman dengan bunga rendah tersebut karena banyak anggotanya yang ternyata belum mengetahui informasi tersebut.
Selama tahun 2016, lanjut dia, baru ada empat pelaku usaha yang memanfaatkan lembaga pembiayaan tersebut dengan nilai tertentu. Pelaku usaha tersebut sebagian besar bergerak di sektor kerajinan.
Apabila semakin banyak pelaku usaha yang mendapatkan suntikan dana, ia optimistis pertumbuhan tahun ini akan lebih baik dari tahun sebelumnya.
Apalagi beberapa pangsa pasar ekspor kerajinan dari Bali seperti Amerika Serikat dan negara-negara di Eropa saat ini ekonominya dalam tahap pemulihan.
"Kami optimistis tahun 2017 lebih bagus paling tidak mengalami kenaikan ekspor kerajinan paling besar tiga persen atau satu persen itu sudah syukur yang penting berkembang positif," ucapnya.
Untuk mendapatkan pinjaman dari LPDB itu, lanjut Dharma, calon penerima harus memenuhi sejumlah syarat di antaranya memiliki izin usaha, berdiri minimum dua tahun dan kinerja usaha yang menguntungkan atau memiliki prospek baik. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017