Denpasar (Antara Bali) - Ketua Agricultural Network Indonesia (Agrinesia), Ida Bagus Agung Gunarthawa melakukan berbagai upaya dan program untuk berperanserta secara aktif dalam mewujudkan swasembada pangan.
"Hal itu sebagai upaya agar Indonesia tidak tergantung dengan negara lain dalam memenuhi kebutuhan bahan pokok, khususnya beras, bahkan kelebihan bahan pangan itu bisa diekspor," kata Ketua Agrinesia, Ida Bagus Agung Gunarthawa di Denpasar, Senin.
Ia mengatakan, pihaknya akan melakukan terobosan dan inovasi sebagai upaya menciptakan sistem pengolahan pertanian dari hulu hingga hilir.
Selain itu, pentingnya ada pendampingan kepada para petani dalam melakukan pengembangan yang disesuaikan dengan teknologi dan kebutuhan pasar.
Upaya tersebut sekaligus untuk mendorong produksi pertanian agar memiliki kualitas sesuai permintaan kosumen di dalam dan luar negeri.
Ida Bagus Agung Gunarthawa menambahkan, pengembangan pertanian di Bali memiliki peluang besar dalam mewujudkan swasembada pangan sekaligus mendukung pariwisata.
Kunjungan wisatawan mancanegara yang setiap harinya mencapai belasan ribu orang yang makan dan minum di hotel dan restoran memerlukan adanya pasokan pangan dalam jumlah yang memadai.
Sementara itu, hasil pertanian di Bali selama ini belum mampu memenuhi secara keseluruhan kebutuhan sektor pariwisata itu sehingga kekurangannya masih mendatangkan dari luar daerah, termasuk mengimpor dari luar negeri.
"Untuk itu, kami mengajak semua komponen sesuai keahlian dan keterampilan masing-masing untuk ikut serta meningkatkan produktivitas pertanian dalam mewujudkan ketahanan pangan," ujar Ida Bagus Agung Gunarthawa.
Ia mengharapkan, agar upaya mengintensifkan pengembangan sektor pertanian itu mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani.
Demikian pula untuk masyarakat perkotaan juga dapat mengembangkan sektor pertanian, karena ada inovasi baru mengembangkan tanaman pertanian tanpa memerlukan lahan yang luas.
Dengan demikian, diharapkan masyarakat gemar bertani, minimal dapat memenuhi kebutuhan keluarga sendiri, ujar Ida Bagus Agung Gunarthawa. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Hal itu sebagai upaya agar Indonesia tidak tergantung dengan negara lain dalam memenuhi kebutuhan bahan pokok, khususnya beras, bahkan kelebihan bahan pangan itu bisa diekspor," kata Ketua Agrinesia, Ida Bagus Agung Gunarthawa di Denpasar, Senin.
Ia mengatakan, pihaknya akan melakukan terobosan dan inovasi sebagai upaya menciptakan sistem pengolahan pertanian dari hulu hingga hilir.
Selain itu, pentingnya ada pendampingan kepada para petani dalam melakukan pengembangan yang disesuaikan dengan teknologi dan kebutuhan pasar.
Upaya tersebut sekaligus untuk mendorong produksi pertanian agar memiliki kualitas sesuai permintaan kosumen di dalam dan luar negeri.
Ida Bagus Agung Gunarthawa menambahkan, pengembangan pertanian di Bali memiliki peluang besar dalam mewujudkan swasembada pangan sekaligus mendukung pariwisata.
Kunjungan wisatawan mancanegara yang setiap harinya mencapai belasan ribu orang yang makan dan minum di hotel dan restoran memerlukan adanya pasokan pangan dalam jumlah yang memadai.
Sementara itu, hasil pertanian di Bali selama ini belum mampu memenuhi secara keseluruhan kebutuhan sektor pariwisata itu sehingga kekurangannya masih mendatangkan dari luar daerah, termasuk mengimpor dari luar negeri.
"Untuk itu, kami mengajak semua komponen sesuai keahlian dan keterampilan masing-masing untuk ikut serta meningkatkan produktivitas pertanian dalam mewujudkan ketahanan pangan," ujar Ida Bagus Agung Gunarthawa.
Ia mengharapkan, agar upaya mengintensifkan pengembangan sektor pertanian itu mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani.
Demikian pula untuk masyarakat perkotaan juga dapat mengembangkan sektor pertanian, karena ada inovasi baru mengembangkan tanaman pertanian tanpa memerlukan lahan yang luas.
Dengan demikian, diharapkan masyarakat gemar bertani, minimal dapat memenuhi kebutuhan keluarga sendiri, ujar Ida Bagus Agung Gunarthawa. (WDY)
Editor : I Gusti Bagus Widyantara
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017