Singaraja (Antara Bali) - Pasangan calon bupati dan wakil bupati jalur perseorangan Pilkada Buleleng, Bali, Dewa Nyoman Sukrawan dan Gede Dharma Wijaya (Surya) melirik sektor pertanian di daerah itu sebagai upaya menggerakkan ekonomi berbasis kerakyatan.

"Surya ingin menunjukkan keberpihakan kepada masyarakat dengan berusaha memberdayakan dan menjamin agar masyarakat tidak takut lagi untuk menjadi petani di Buleleng," kata Dewa Sukrawan di Buleleng, Rabu.

Ia mengatakan, wilayah Kabupaten Buleleng didominasi wilayah pertanian dan perkebunan. Luas lahan pertanian selama ini dinilai belum digali maksimal sehingga tidak dapat mendorong peningkatan kesejahteraan petani secara signifikan.

Ia menambahkan, selain pertanian beberapa sektor yang pro rakyat dan menyentuh lapisan masyarakat paling bawah adalah peternakan, perkebunan dan perikanan.

Mantan tokoh PDIP Buleleng itu juga mengungkapkan, pihaknya telah menyusun program pengembangan pertanian secara terperinci dan diyakini dapat mengangkat perekonomian masyarakat.

"Kami akan menciptakan Kabupaten Buleleng menjadi kawasan buah. Salah satunya dengan program tanam satu juta buah dengan konsep satu rumah satu jenis buah," kata dia.

Dikatakan pula, pihaknya juga telah merancang untuk mewujudkan banyak kebun produksi buah dalam dua tahun. "Kami juga telah merancang sembilan desa mandiri buah dalam tiga tahun," imbuhnya seraya menambahkan akan menciptakan 1000 hektare lahan organik berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).

Bukan hanya itu saja, Sukrawan yang maju melalui jalur independen dengan mendapatkan dukungan dari partai Golkar, Demokrat dan PKS itu telah menyiapkan asuransi pertanian dan juga paket kredit pertanian untuk menjamin kesejahteraan para petani di kabupaten ujung Utara Pulau Dewata itu.

"Masih banyak lagi program yang sudah kami rancang dan kami berjanji jika nantinya terpilih akan menindaklanjuti semua program tersebut bersama sama dengan semua elemen," demikian Sukrawan. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Made Bagus Andi Purnomo

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017