Negara (Antara Bali) - Rekanan yang mengerjakan proyek perbaikan jembatan di Desa Dangin Tukadaya, Kabupaten Jembrana yang menghubungkan jalan raya Denpasar-Gilimanuk mengeluhkan aturan yang sering berubah.

"Selain beberapa alat harus didatangkan dari Jawa seperti bor, aturan teknis juga sering berubah termasuk desainnya. Hal itu menyebabkan kami harus hati-hati dalam bekerja, untuk mengantisipasi jika ada perubahan," kata Penanggung Jawab Pekerja Sumarno, saat ditemui di lokasi, Selasa.

Ia mengatakan, selama ini yang lebih banyak bertanggungjawab terhadap perbaikan jembatan itu adalah Balai Jalan di Surabaya, yang sering membuat pihaknya bingung.

Menurutnya, setiap ada pejabat teknis yang datang ke lokasi, sering membawa aturan yang berubah, padahal petugas yang datang tersebut sering ganti-ganti.

"Kami maunya satu petugas saja kesini, jangan setiap pejabat yang datang memerintahkan perubahan desain dengan alasan aturan. Kami jadi bingung dalam bekerja," katanya.

Faktor cuaca yang sering hujan, sehingga menyebabkan air sungai meluap juga ia anggap sebagai penyebab, pengerjaan proyek itu terhambat, karena kalau dipaksakan bisa membahayakan konstruksi termasuk pekerjanya.

Ia mengatakan, jembatan ini ditargetkan selesai tanggal 9 Februari, yang karena berbagai faktor tersebut, ia berharap bisa memenuhi target, karena tinggal memasang balok bentang.

"Balok bentang juga harus kami datangkan dari Jawa, karena tidak ada di Bali. Mudah-mudahan tanggal 9 Februari itu, proyek ini sudah selesai," katanya.

Menurutnya, idealnya perbaikan jembatan itu selesai dalam waktu delapan bulan, dengan catatan seluruh peralatan tersedia dan material pendukung segera datang.

Pengawas Balai Pelaksana Jalan Nasional VIII Denpasar I made Sudarsa, saat dikonfirmasi terkait masalah terhambatnya pengerjaan jembatan tersebut, handphonenya tidak aktif.

Namun beberapa waktu lalu ia mengatakan, perbaikan jembatan itu diperpanjang hingga tanggal 9 Februari, dan pihak rekanan sudah sanggup untuk menyelesaikannya.

Sisi tengah jembatan yang menghubungkan jalan raya Denpasar-Gilimanuk ini, roboh satu tahun lalu, sehingga agar kendaraan bisa tetap melewatinya, diarahkan untuk menggunakan sisi kiri dan kanan jembatan yang masih kokoh.(GBI)

Pewarta: Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : Gembong Ismadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017