Denpasar (Antara Bali) - Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Dewa Putu Beratha mengatakan mayoritas penyuluh bahasa Bali yang ditugaskan di masing-masing desa sesungguhnya belum memiliki keterampilan dalam mengonservasi lontar.

"Para penyuluh itu selama ini baru melakukan pendataan atau pemetaan lontar dan belum memiliki keterampilan dalam mengonservasi lontar," kata Dewa Beratha di Denpasar, Senin.

Menurut dia, penyebab para penyuluh bahasa Bali tak memiliki keterampilan dalam mengonservasi lontar karena mayoritas merupakan lulusan Sastra Bali dari IHDN Denpasar, Unhi Denpasar, Universitas Dwijendra dan IKIP PGRI Bali yang nantinya disiapkan menjadi guru Bahasa Bali.

"Kebanyakan penyuluh sekarang, termasuk Suka selaku koordinator (koordinator penyuluh bahasa Bali-red) adalah tamatan IHDN. Dia sesungguhnya latar belakangnya menjadi guru bahasa Bali," ujarnya.

Oleh karena itu, Dewa Beratha menyayangkan pernyataan dari para penyuluh Bahasa Bali saat bertemu dengan jajaran DPRD Provinsi Bali belum lama ini yang menyatakan bahwa mereka sampai mengeluarkan uang pribadi untuk kegiatan konservasi lontar.

Pihaknya memang sempat menugaskan sebanyak 30 orang penyuluh untuk melakukan konservasi lontar, terkait dengan perayaan Hari Suci Saraswati pada 21 Januari lalu dalam kegiatan bertajuk "Bakti Saraswati".

"Sepanjang sepengetahuan saya, baru kali inilah (terkait Saraswati-red) penyuluh diberikan tugas konservasi lontar," ucapnya.

Tetapi 30 penyuluh bahasa Bali tersebut sebelumnya telah diberikan pelatihan dan peralatan untuk terjun membantu masyarakat dalam membersihkan dan mengkonservasi lontar. "Sebelum Saraswati karena sifatnya mendesak, sebanyak 30 orang kami latih dulu," katanya.

Disbud Bali, lanjut dia, pada Juli mendatang juga berencana akan mengumpulkan sebanyak 300 penyuluh untuk dilatih konservasi lontar dan ditambah 40 pemilik lontar, serta mereka itu nanti akan dibekali juga dengan peralatan untuk mengkonservasi.

Dewa Beratha mengharapkan para penyuluh dapat menempatkan posisi sebagai tenaga kontrak non-PNS yang direkrut Pemprov Bali dan jangan sampai berlaku ikut-ikutan seperti LSM dalam menyampaikan aspirasi. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017