Denpasar (Antara Bali) - Direktur Koperasi Tzukuba di Provinsi Hibaraki Jepang O Hatta mengirim foto copy jarak jauh (faxsimile) yang mengimpormasikan 77 pemuda magang asal Kabupaten Karangasem, Bali timur, dalam kondisi aman dan selamat pascabencana alam tsunami di negeri itu.
"Ke-77 orang yang bekerja di sektor peternakan dan perkebunan itu tidak ada yang menjadi korban bencana alam gempa dan tsunami, karena lokasinya di daerah pegunungan dan jauh dari pantai," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karangasem I Gusti Nyoman Arya Sulang, SH, Rabu.
Ia mengatakan, puluhan tenaga yang sedang mengikuti magang itu itu dalam kondisi aman dan selamat dan sepuluh orang diantaranya sempat melakukan komunikasi langsung dengan keluarganya masing-masing di Bali.
Bahkan Oka Jelantik, salah seorang yang sedang mengikuti latihan magang itu melalui telepon seluler menjelaskan, seluruh tenaga kerja magang asal Karangasem di Hibaraki dalam kondisi aman dan selamat.
Bahkan seluruh tenaga kerja asal Karangasem itu sudah kembali bekerja sebagaimana biasa di ladang perkebunan hortikultura dan peternakan, ujar Arya Sulang.
Ia mengingatkan, agar pekerja yang sedang mengikuti pelatihan di Jepang itu tidak mengambil inisiatif bertindak sendiri-sendiri. Jika mengalami masalah agar segera melakukan koordinasi dengan pihak Kedubes RI di Tokyo.
Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kerja pada Dinas Tenaga Kerja, Kependudukan dan Transmigrasi Provinsi Bali, Anak Agung Putra Adi juga menjelaskan, ratusan tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Bali maupun yang sedang mengikuti latihan magang di Jepang kini dalam kondisi aman dan selamat pascabencana alam Jepang.
Meskipun demikian Pemerintah Provinsi Bali dan instansi terkait di daerah ini terus memantau keberadaan dan kondisi pekerja asal Bali di Jepang, pasca bencana yang memporakporandakan Negeri Sakura.
TKI asal Bali, termasuk mereka yang mengikuti latihan magang yang difasilitasi Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) sebanyak 354 orang.
Mereka terdiri atas tenaga perawat dan pengasuh orang lanjut usia (Lansia) sebanyak delapan orang dan mengikuti latihan magang dalam bidang peternakan dan pertanian sebanyak 39 orang.
Sistem magang pada sektor pertanian dalam arti luas juga berasal dari Kabupaten Karangasem, daerah ujung timur Pulau Bali sebanyak 77 orang, Jembrana 175 orang dan Kabupaten Buleleng 55 orang.
Ketiga kabupaten di Bali yang mengirim peserta magang itu juga melakukan pemantauan, hingga kini juga belum melaporkan adanya putra Bali yang menjadi korban tsunami di Jepang, ujar Agung Putra Adi.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
"Ke-77 orang yang bekerja di sektor peternakan dan perkebunan itu tidak ada yang menjadi korban bencana alam gempa dan tsunami, karena lokasinya di daerah pegunungan dan jauh dari pantai," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karangasem I Gusti Nyoman Arya Sulang, SH, Rabu.
Ia mengatakan, puluhan tenaga yang sedang mengikuti magang itu itu dalam kondisi aman dan selamat dan sepuluh orang diantaranya sempat melakukan komunikasi langsung dengan keluarganya masing-masing di Bali.
Bahkan Oka Jelantik, salah seorang yang sedang mengikuti latihan magang itu melalui telepon seluler menjelaskan, seluruh tenaga kerja magang asal Karangasem di Hibaraki dalam kondisi aman dan selamat.
Bahkan seluruh tenaga kerja asal Karangasem itu sudah kembali bekerja sebagaimana biasa di ladang perkebunan hortikultura dan peternakan, ujar Arya Sulang.
Ia mengingatkan, agar pekerja yang sedang mengikuti pelatihan di Jepang itu tidak mengambil inisiatif bertindak sendiri-sendiri. Jika mengalami masalah agar segera melakukan koordinasi dengan pihak Kedubes RI di Tokyo.
Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kerja pada Dinas Tenaga Kerja, Kependudukan dan Transmigrasi Provinsi Bali, Anak Agung Putra Adi juga menjelaskan, ratusan tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Bali maupun yang sedang mengikuti latihan magang di Jepang kini dalam kondisi aman dan selamat pascabencana alam Jepang.
Meskipun demikian Pemerintah Provinsi Bali dan instansi terkait di daerah ini terus memantau keberadaan dan kondisi pekerja asal Bali di Jepang, pasca bencana yang memporakporandakan Negeri Sakura.
TKI asal Bali, termasuk mereka yang mengikuti latihan magang yang difasilitasi Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) sebanyak 354 orang.
Mereka terdiri atas tenaga perawat dan pengasuh orang lanjut usia (Lansia) sebanyak delapan orang dan mengikuti latihan magang dalam bidang peternakan dan pertanian sebanyak 39 orang.
Sistem magang pada sektor pertanian dalam arti luas juga berasal dari Kabupaten Karangasem, daerah ujung timur Pulau Bali sebanyak 77 orang, Jembrana 175 orang dan Kabupaten Buleleng 55 orang.
Ketiga kabupaten di Bali yang mengirim peserta magang itu juga melakukan pemantauan, hingga kini juga belum melaporkan adanya putra Bali yang menjadi korban tsunami di Jepang, ujar Agung Putra Adi.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011