Denpasar (Antara Bali) - Organisasi masyarakat Pemuda Bali Bersatu (PBB) melakukan bakti sosial di Pura Taman Beji, Desa Adat Tonja, Denpasar Utara dan Kampung Bugis Serangan, Denpasar yang terkena dampak penggusuran.
Ketua Ormas PBB Made Muliawan Arya yang akrab dipanggil De Gadjah di Denpadar, Minggu, mengatakan aksi spontanitas berupa bakti sosial ini sebagai komitmen untuk melakukan yang berguna bagi masyarakat seperti ikut serta kerja bakti akibat dampak bencana alam di Pura Taman Beji beberapa pekan lalu.
"Kami terketuk untuk melakukan aksi sosial di Pura Beji, Desa Adat Tonja. Karena itu kami memberi bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan tersebut untuk membiasakan diri agar seluruh anggota PBB ringan tangan membantu sesama yang membutuhkan pertolongan," ujar De Gadjah yang juga Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar itu.
Dalam kerja bakti bersih-bersih di area pura tersebut, pihak Ormas PBB menyumbang sebuah "pelinggih" (tempat beristananya dewa) yang terbuat dari batu hitam.
"Kami menyumbang `sebuah pelinggih` untuk Dewa Penunggun Karang di Pura Taman Beji, Desa Adat Tonja, Kecamatan Denpasar Utara, karena rusak akibat terkena banjir bandang beberapa waktu lalu," ucapnya.
Ia mengatakan kegiatan sosial tersebut dilakukan sebagai program ormas PBB untuk berbakti kepada warga masyarakat yang membutuhkan bantuan.
"Keberadaan ormas PBB adalah untuk bersama-sama membangun agar Bali aman dan damai, termasuk juga mengabdikan diri kepada warga yang membutuhkan bantuan," ujar pria asal Kota Denpasar itu.
Menurut dia, keberadaan ormas PBB tersebar di seluruh Pulau Dewata yang jumlahnya mencapai puluhan ribu orang. Oleh karena itu jika ada warga yang membutuhkan bantuan atau kerja bakti sosial akan mudah dihubungi.
"Jadi keberadaan ormas adalah ingin membantu program-program pemerintah sehingga tepat sasaran, termasuk juga kami juga memiliki program untuk membantu masyarakat dan lingkungannya," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
Ketua Ormas PBB Made Muliawan Arya yang akrab dipanggil De Gadjah di Denpadar, Minggu, mengatakan aksi spontanitas berupa bakti sosial ini sebagai komitmen untuk melakukan yang berguna bagi masyarakat seperti ikut serta kerja bakti akibat dampak bencana alam di Pura Taman Beji beberapa pekan lalu.
"Kami terketuk untuk melakukan aksi sosial di Pura Beji, Desa Adat Tonja. Karena itu kami memberi bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan tersebut untuk membiasakan diri agar seluruh anggota PBB ringan tangan membantu sesama yang membutuhkan pertolongan," ujar De Gadjah yang juga Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar itu.
Dalam kerja bakti bersih-bersih di area pura tersebut, pihak Ormas PBB menyumbang sebuah "pelinggih" (tempat beristananya dewa) yang terbuat dari batu hitam.
"Kami menyumbang `sebuah pelinggih` untuk Dewa Penunggun Karang di Pura Taman Beji, Desa Adat Tonja, Kecamatan Denpasar Utara, karena rusak akibat terkena banjir bandang beberapa waktu lalu," ucapnya.
Ia mengatakan kegiatan sosial tersebut dilakukan sebagai program ormas PBB untuk berbakti kepada warga masyarakat yang membutuhkan bantuan.
"Keberadaan ormas PBB adalah untuk bersama-sama membangun agar Bali aman dan damai, termasuk juga mengabdikan diri kepada warga yang membutuhkan bantuan," ujar pria asal Kota Denpasar itu.
Menurut dia, keberadaan ormas PBB tersebar di seluruh Pulau Dewata yang jumlahnya mencapai puluhan ribu orang. Oleh karena itu jika ada warga yang membutuhkan bantuan atau kerja bakti sosial akan mudah dihubungi.
"Jadi keberadaan ormas adalah ingin membantu program-program pemerintah sehingga tepat sasaran, termasuk juga kami juga memiliki program untuk membantu masyarakat dan lingkungannya," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017