Denpasar (Antara Bali) - PT Jiwasraya Bali mampu menarik minat masyarakat daerah ini untuk mengikuti program asuransi dengan meraih Rp115 miliar hingga akhir tahun 2016, jumlah itu cukup memadai sesuai perkembangan perekonomian masyarakat di Pulau Dewata.
"Banyak program asuransi jiwa dipasarkan di daerah ini dan yang menarik masyarakat yakni program Tripalaya yang khusus untuk masyarakat Bali," kata Kepala Jiwasraya Cabang Denpasar, Ida Bagus Warasmena, di Denpasar Selasa.
Ia mengatakan, masyarakat tampaknya sangat tertarik untuk mengikuti asuransi program Tripalaya, karena bisa diikuti oleh warga berpenghasilan menengah ke atas maupun karyawan atau pekerja berpenghasilan rendah, asalkan ada keinginan untuk memperbaiki taraf hidup lewat asuransi.
Ida Bagus Warasmena mencontohkan, program Tripalaya Jiwasraya dapat diikuti masyarakat yang berusia 20 tahun, berpenghasilan Rp 25.000 per hari, bisa menyisihkan dana Rp1.000 per hari dikali 30 hari menjadiRp 30.000 per bulan atau dibayar Rp.300.000, per tahun.
Peserta asuransi atau pemegang polis asuransi Tripala ini, pada usia 55 tahun mendapat Rp 7.500.000 dan menjelang usia 75 tahun mendapat Rp. 14.800.000 dan jika terjadi resiko atau meninggal dunia sebelum waktunya, ahli waris akan mendapatkan Rp. 22.200.000.
Ada lagi program asuransi jiwa, asuransi pendidikan dan sebagainya yang cukup menarik bagi masyarakat yang memperhatikan masa depan keluarganya. Hal itu penting apalagi kondisi pertumbuhan perekonomian masyarakat Bali semakin bertambah besar.
Pertumbuhan perekonomian masyarakat Bali yang mengandalkan sektor pariwisata, pertanian dan usaha industri kecil ini mencapai sekitar enam persen lebih dalam tahun 2016, atau melebihi rata-rata nasional yang berkisar lima persen, maka masih bisa ditingkatkan.
Ida Bagus warasmena mengakui, masih banyak masyarakat wilayah Bali yang belum begitu paham mengenai asuransi jiwa , padahal perlunya pola fikir masyarakat tentang asuransi jiwa, dari sekitar lima juta penduduk pulau ini baru sekitar 30 persen yang paham dan mengikuti asuransi jiwa.
Masyarakat Bali yang banyak bergerak di sektor pariwisata perlu menapatkan informasi tentang pentingnya asuransi jiwa untuk diri sendiri, oleh sebab itu perlu adanya program sinergi antara Jiwasraya sebagai BUMN dengan pemerintah setempat memberikan pemahaman pentingnya asuransi.
Ia menambahkan, Perusahaan asuransi Jiwasraya, perusahaan milik pemerintah ini terjamin dibidang modal dan kemampuan lainnya dengan memberikan asuransi yang seringan-ringannya kepada masyarakat miskin menengah dan menengah ke atas, disesuaikan dengan kemampuan dana yang dimiliki.
Untuk lebih meningkatkan jumlah masyarakat mengikuti program asuransi jiwa dari semua golongan, maka perlu peran penting pemerintah yang bersinergi dengan Jiwaseraya yang berstatus BUMN untuk merangkul masyarakat dalam mendukung, ujar Ida Bagus warasmena. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Banyak program asuransi jiwa dipasarkan di daerah ini dan yang menarik masyarakat yakni program Tripalaya yang khusus untuk masyarakat Bali," kata Kepala Jiwasraya Cabang Denpasar, Ida Bagus Warasmena, di Denpasar Selasa.
Ia mengatakan, masyarakat tampaknya sangat tertarik untuk mengikuti asuransi program Tripalaya, karena bisa diikuti oleh warga berpenghasilan menengah ke atas maupun karyawan atau pekerja berpenghasilan rendah, asalkan ada keinginan untuk memperbaiki taraf hidup lewat asuransi.
Ida Bagus Warasmena mencontohkan, program Tripalaya Jiwasraya dapat diikuti masyarakat yang berusia 20 tahun, berpenghasilan Rp 25.000 per hari, bisa menyisihkan dana Rp1.000 per hari dikali 30 hari menjadiRp 30.000 per bulan atau dibayar Rp.300.000, per tahun.
Peserta asuransi atau pemegang polis asuransi Tripala ini, pada usia 55 tahun mendapat Rp 7.500.000 dan menjelang usia 75 tahun mendapat Rp. 14.800.000 dan jika terjadi resiko atau meninggal dunia sebelum waktunya, ahli waris akan mendapatkan Rp. 22.200.000.
Ada lagi program asuransi jiwa, asuransi pendidikan dan sebagainya yang cukup menarik bagi masyarakat yang memperhatikan masa depan keluarganya. Hal itu penting apalagi kondisi pertumbuhan perekonomian masyarakat Bali semakin bertambah besar.
Pertumbuhan perekonomian masyarakat Bali yang mengandalkan sektor pariwisata, pertanian dan usaha industri kecil ini mencapai sekitar enam persen lebih dalam tahun 2016, atau melebihi rata-rata nasional yang berkisar lima persen, maka masih bisa ditingkatkan.
Ida Bagus warasmena mengakui, masih banyak masyarakat wilayah Bali yang belum begitu paham mengenai asuransi jiwa , padahal perlunya pola fikir masyarakat tentang asuransi jiwa, dari sekitar lima juta penduduk pulau ini baru sekitar 30 persen yang paham dan mengikuti asuransi jiwa.
Masyarakat Bali yang banyak bergerak di sektor pariwisata perlu menapatkan informasi tentang pentingnya asuransi jiwa untuk diri sendiri, oleh sebab itu perlu adanya program sinergi antara Jiwasraya sebagai BUMN dengan pemerintah setempat memberikan pemahaman pentingnya asuransi.
Ia menambahkan, Perusahaan asuransi Jiwasraya, perusahaan milik pemerintah ini terjamin dibidang modal dan kemampuan lainnya dengan memberikan asuransi yang seringan-ringannya kepada masyarakat miskin menengah dan menengah ke atas, disesuaikan dengan kemampuan dana yang dimiliki.
Untuk lebih meningkatkan jumlah masyarakat mengikuti program asuransi jiwa dari semua golongan, maka perlu peran penting pemerintah yang bersinergi dengan Jiwaseraya yang berstatus BUMN untuk merangkul masyarakat dalam mendukung, ujar Ida Bagus warasmena. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017