Negara (Antara Bali) - Bupati Jembrana I Putu Artha mengimbau perajin tenun untuk membentuk koperasi, agar bisa bersama-sama menembus pasar yang lebih luas.

"Selain bisa menembus pasar yang lebih luas, karena memiliki badan hukum, kami sebagai pemerintah lebih mudah dalam memberikan bantuan baik modal maupun peralatan," katanya, saat menerima Cita Tenun Indonesia, yang merupakan wadah pecinta tenun, di Negara, Kamis.

Perajin tenun Jembrana, katanya, juga harus mempertahankan motif yang sudah ada sejak turun temurun, dan tidak tergoda untuk beralih ke motif lain.

Menurutnya, motif tenun Jembrana memiliki ciri khas, yang membuatnya disukai oleh kolektor, sehingga di beberapa perajin ia dengar sampai kewalahan memenuhi pesanan.

Cut Kamaril Wardani dari Cita Tenun Indonesia mengakui, kain tenun Jembrana memiliki motif yang khas, namun yang paling disukai kolektor adalah motif seperti jaman kerajaan.

"Apalagi jika pewarnanya masih menggunakan yang alamiah. Motif lain paling harga jualnya Rp1,5 juta, tapi kalau motif kerajaan bisa mencapai Rp3 juta hingga Rp5 juta," katanya.

Ia mengatakan, selain wadah bagi pecinta tenun, lembaganya juga membantu pembinaan terhadap perajin, termasuk mendampingi dalam pemasaran.

Menurutnya, di Kabupaten Jembrana ada 40 perajin tenun yang menjalin kerjasama dengan pihaknya, yang diharapkan akan meningkat pada masa mendatang.

"Kami membantu mempromosikan hasil kerajinan tenun lewat fashion show dan lain-lain. Kami juga mendorong perajin untuk menggunakan bahan yang ramah lingkungan," katanya.(GBI)

Pewarta: Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : Gembong Ismadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016