Negara (Antara Bali) - Pemkab Jembrana akan membangun terminal baru untuk Kota Negara, yang ditargetkan bisa menaikkan retribusi dari sektor tersebut.

"Proses pembebasan lahan untuk terminal yang baru saat ini sudah mulai dilakukan, dan akan selesai akhir tahun ini," kata Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi Dan Informasi Jembrana Gusti Bagus Ngurah Putra Riyadi, di Negara, Senin.

Ia mengatakan, terminal baru yang masuk wilayah Desa Baluk tersebut akan menempati lahan seluas satu hektare lebih, dan bagi bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) maupun Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) diarahkan masuk ke terminal tersebut.

Untuk membangun Terminal Umum Negara yang baru dan menggantikan terminal yang lama di Kelurahan Pendem, menurutnya, dialokasikan anggaran Rp6 miliar.

"Pembangunannya akan dimulai awal tahun 2017 dan akhir tahun itu juga terminal sudah selesai dan dioperasikan," katanya.

Ia mengatakan, pemindahan Terminal Umum Negara dari Kelurahan Pendem ke Kelurahan Baluk ini, untuk menunjang tata kota yang saat ini kekurangan lahan parkir.

"Sekarang bahu jalan kiri dan kanan di depan Pasar Umum Negara yang merupakan pusat kota penuh dengan kendaraan, sehingga terkesan semrawut. Kalau nanti terminal baru sudah selesai, terminal lama akan dimanfaatkan untuk areal parkir," katanya.

Beberapa sopir angkutan umum yang ditanya soal rencana pemindahan terminal itu mengaku, mereka belum mengetahuinya, namun berharap pemindahan tersebut bisa memberikan dampak naiknya pendapatan mereka.

I Ketut Widana, salah seorang sopir mengatakan, keberadaan terminal yang baru tersebut tidak akan ada manfaatnya bagi sopir, jika tidak diimbangi dengan penertiban terminal bayangan.

"Banyak sopir yang menaikkan penumpang di tempat yang tidak semestinya, atau kami sebut terminal bayangan. Kalau terminal bayangan ini bisa ditertibkan, baru terminal baru itu ada manfaatnya bagi kami," katanya.

Selain untuk mangkal angkutan umum, saat petang hingga malam hari, Terminal Umum Negara digunakan sebagai pasar senggol, sehingga pedagang khawatir saat terminal itu dijadikan areal parkir, mereka akan digusur.

Terkait kekhawatiran tersebut, Riyadi mengatakan, pihaknya belum ada rencana memisahkan pasar yang hanya buka pada malam hari tersebut.

"Seharusnya tidak ada imbas pemindahan terminal ini, karena pasar senggol buka pada malam hari. Kalau kendaraan yang parkir kan lebih banyak pagi hingga sore hari," katanya.(GBI)

Pewarta: Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : Gembong Ismadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016