Jumlah Wisatawan Timur Tengah Ke Bali Melonjak

Pewarta :

Jumlah Wisatawan Timur Tengah Ke Bali Melonjak

Denpasar, 26/11 (ANTARA) - Kalangan perhotelan di Bali menyambut gembira tren kunjungan wisatawan asal negara-negara kawasan Timur Tengah yang terus melonjak, dengan masa tinggal umumnya lebih dari seminggu.

"Jumlahnya memang belum seberapa, tetapi tren peningkatan dari bulan ke bulan mencapai ratusan persen. Ini akan menjadi harapan besar bagi pariwisata kita," komentar Made Sukardika, manajer pemasaran sebuah hotel di kawasan wisata elit Nusa Dua, Kabupaten Badung, Kamis.
Pelancong asal Timur Tengah umumnya menyukai sarana akomodasi yang berada di kawasan pantai, atau vila di daerah pegunungan, katanya.

Selama ini, turis asal Arab Saudi paling banyak datang berlibur sambil menikmati keindahan alam Pulau Dewata, disusul pelancong asal Mesir dan kerajaan Kuwait serta masyarakat Oman.
Pelancong asal negara-negara kawasan Timur Tengah biasanya datang melakukan perjalanan wisata bersama keluarga, dan lebih banyak membelanjakan uangnya jika dibandinghkan pelancong asal Asia, kata Made.

Jumlah wisatawan asal Timur Tengah yang datang berlibur ke Bali, melonjak dari lebih 200 orang per bulan di awal tahun 2009, belakangan ini mencapai 500 orang per bulan.
Sesuai catatan Dinas Pariwisata Provinsi Bali, jumlah kunjungan turis asal Timur Tengah 3.303 orang selama Januari-September 2009, berasal dari 13 negara. Terbanyak dari Arab Saudi mencapai 1.269 orang.

Disusul wisatawan asal kerajaan Mesir sebanyak 808 orang, pelancong dari Kuwait 341 orang dan sisanya asal Oman, Lebanon, Irak dan sebagainya. Mereka itu disamping berlibur ada diantaranya berbisnis.

Semakin banyak turis dari kawasan Timur Tengah yang berlibur ke Bali, bertambah banyak pula aneka barang kerajinan daerah ini diekspor ke negeri tersebut. Jumlahnya meningkat hingga mencapai jutaan dolar AS.

Perolehan devisa dari perdagangan aneka kerajinan Bali ke negara kawasan Timur Tengah selama 2009cukup menggembirakan, tercatat sebanyak 1,6 juta dolar AS atau rata-rata 200 dolar setiap bulan.(*)
Editor: Nyoman Budhiana
COPYRIGHT © ANTARA News Bali