Jakarta (Antara Bali) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati
mengatakan salah satu penyebab pertumbuhan ekonomi masih berada pada
kisaran lima persen dan tidak terlalu terpengaruh dari perlambatan
global adalah konsistensi penerapan kebijakan ekonomi.
"Kalau pemerintah bisa konsisten menjelaskan kebijakan ekonominya
untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi dalam negeri, itu cukup kuat
untuk kurangi atau mendiskriminasikan Indonesia dari sentimen negatif
luar," ujarnya di Jakarta, Selasa.
Sri Mulyani menyampaikan pujian atas pencapaian pertumbuhan
ekonomi yang secara akumulatif hingga triwulan III-2016 telah mencapai
5,04 persen, karena angka tersebut relatif baik diantara negara
berkembang lain yang ekonominya tumbuh rendah.
Menurut dia, hal itu didukung oleh konsistensi penerapan kebijakan
ekonomi melalui pengelolaan fiskal yang memadai dan pelaksanaan
reformasi struktural, sehingga bisa memberikan kepercayaan pelaku usaha
serta menjawab tantangan global.
"Dari sisi APBN, Indonesia jumlah level defisitnya relatif sangat
kecil dibanding emerging market yang lain. Jadi dari sisi makro ekonomi
kita memiliki kinerja yang bisa menimbulkan confident jadi bisa
mengurangi spekulasi dan sentimen negatif dari luar negeri," ujarnya.
Meski demikian, masih ada sejumlah tantangan untuk mendorong
kinerja konsumsi pemerintah yang justru tumbuh negatif pada triwulan
III-2016 dan kurang memberikan kontribusi sepenuhnya kepada pertumbuhan
ekonomi dari sisi pengeluaran.
"Pertumbuhan ekonomi relatif cukup baik. Yang dianggap sebagai
titik-titik yang perlu diperbaiki, katakanlah belanja pemerintah, karena
di kuartal III ada penyesuaian APBN. Tapi itu secara seasonal, di
kuartal IV akan ternetralisir," kata Sri Mulyani.
Hal lain yang perlu menjadi perhatian adalah komponen ekspor impor
yang masih melemah sebagai dampak dari pelambatan ekonomi global,
karena menyebabkan permintaan melemah, meski harga komoditas dunia mulai
meningkat.
"Ekspor impor masih turun dalam, artinya pertumbuhan ekonomi di
luar masih lemah. Maka kita harus menetralisasi dari sumber pertumbuhan
dalam negeri apakah itu investasi, belanja pemerintah, atau konsumsi
rumah tangga," tambah Sri Mulyani.(WDY)
Menkeu: Kebijakan Ekonomi Atasi Pengaruh Perlambatan Global
Rabu, 9 November 2016 7:52 WIB