Denpasar (Antara Bali) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah menengah Pertama, menunjuk Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Denpasar, sebagai sekolah rujukan di Bali.
Sekolah yang berdiri di tengah-tengah kota Denpasar itu ditunjuk sebagai sekolah rujukan, karena memenuhi syarat dan kriteria, antara lain satuan pendidikan yang telah terakreditas A, kata Kepala SMPN 1 Denpasar Drs.A.A.Gede.Agung Rimbya Temaja, M.Ag di ruang kerjanya, Senin.
Ia menjelaskan, Sekolah Menengah Pertama yang menyandang sebagai sekolah pavorit di Pulau Dewata itu, mengembangkan ekosistem pendidikan, budaya mutu, penumbuhkan karakter yang dapat dirujuk sebagai contoh bagi sekolah lain.
Jadi SMPN 1 Denpasar, Sekolah yang memenuhi standar Nasional Pendidikan (SNP)memiliki keunggulan dalam menyelenggarakan pendidikan yang dapat meningkatkan daya saing berperan mengimbaskan implementasi SNP dan keunggulannya kepada sekolah lain.
Agung Rimbya Temaja menjelaskan, lembaga pendidikan yang dipimpinnya sudah memenuhi SNP ditandai dengan perolehan nilai akreditas A (sangat baik) sudah banyak lomba yang diikuti dari tingkat provinsi, nasional maupun nternational.
Sekolah maupun siswa penyandang juara di tingkat nasional, regional dan internasional sudah sering diterimanya, kata Agung Rembya, sambil menunjukkan sejumlah piala dan penghargaan sebagai bukti prestasinya yang berada di ruangan khusus.
Sementara keunggulan yang dimaksud terutama ekosistem pendidikan yang kondusif sudah lima tahun sekolah tersebut mendapatkan peringkat satu dalam Ujian Nasional, budaya mutu dan pertumbuhan budi pekerti (karakter) selalu diterapkan dalam lingkungan sekolah.
Agung Rimbya, kepala sekolah yang dinilai sosok yang unik lagi nyentrik itu mengungkapkan SMPN 1 Denpasar siap untuk mengikuti pelaksanaan Ujian Negara berbasis Komputer (UNBK), karena fasilitas sudah terpenuhi dan cukup memadai.
"Kami siap mengikuti UNBK tahun ini karena fasilitas sudah terpenuhi dan sekarang siswa kelas IX melaksanakan latihan UNBK, dengan komputer tersedia 100 unit, bantuan dari dinas 40 unit dan sisanya swadaya sesuai dengan kesepakatan komite," katanya Bangga.
Agung Rembya mengatakan pengembangan sekolah rujukan dilandasi oleh semangat peningkatan dan pemerataan mutu pendidikan, untuk mendorong upaya sekolah memenuhi SNP guna meningkatkan dan pemerataan mutu pendidikan melalui kerjasama dan pengimbasan antara sekolah rujukan dengan sekolah di sekitarnya. (*/ADT)